Setelah sekadar membeli jajan di minimarket daerah Plaosan, kami segera menanjak menembus dinginnya lereng Lawu. Perjalanan melewati jalur ini tentu bukan yang pertama kali bagi saya.Â
Namun, menyetir mobil melalui jalur ini adalah kali pertama buat saya. Bisa dibilang saya cukup yakin untuk perjalanan ini, tinggal ikuti petunjuk jalan yang ada seperti himbauan menggunakan gigi 1 ketika menanjak dan menikung, harus benar-benar dilaksanakan. Apalagi, muatan saya full.Â
Beda cerita kalau hanya berdua saja misalnya, pasti pakai gigi dua sudah aman. Tanjakan-tanjakan yang cukup curam berada di jalur sekitar Telaga Wahyu hingga atas Telaga Sarangan.
Akhirnya pukul sepuluh kami telah sampai di Mojosemi Forest Park. Tempat ini berada di kanan jalan jika dari Sarangan. Tepatnya persis setelah jembatan besi Kali Jumog.Â
Tinggal ikuti aba-aba tukang parkir, kita bisa parkir secara leluasa karena luasnya lahan parkiran. Tapi harus tetap berhati-hati karena lokasinya selain naik turun, juga becek.
***
Tiket masuk siang weekend ini sebesar 25 ribu untuk dewasa dan 20 ribu untuk anak-anak. Dari parkiran menuju ke loket, mata dimanjakan dengan rindang dan tingginya pepohonan di hutan Mojosemi.Â
"Duingin dan seger banget udaranya" batin saya sembari mengela nafas panjang, bersyukur perjalanan tidak ada kendala.
Daya tarik utama Mojosemi sekarang ini adalah dengan adanya Taman Dinosaurus yang beberapa waktu belakangan sempat viral yaitu video beberapa orang tampak menurunkan makhluk purba jenis Triceratops dari atas truk. Benar saja, untung kami sampai masih agak pagi sehingga masih belum terlalu ramai.
Dari loket, kita sudah dihidangkan pemandangan nan elok serta beberapa spot menarik untuk berfoto. Bagi yang membawa anak-anak, jangan khawatir karena ada beberapa permainan yang seru untuk dicoba seperti berkuda, atau main di indoor playground.Â