Rasa-rasanya masuk ke rest area ini seakan akan mirip masuk ke mall. Karena tidak jauh dari pintu masuk kami langsung menjumpai tenant tenant kopi maupun roti yang mana aromanya mirip aroma di mall. Hehehe..
Sekilas pandang, tenant disini sudah terisi sekitar  50 % dan belum terlihat minimarket sejuta umat seperti Alfa Express atau Indomaret Point yang sudah buka. Untuk itu kami segera mencari keberadaan masjid.
Sebagai rest area yang bersifat tertutup, maka rest area ini dibagi menjadi beberapa lantai.
Lantai terbawah saya lihat sebagai klinik dan sekaligus tempat pertunjukan seni dengan dibukanya ampitheater yang menggunakan background alam berupa persawahan penduduk.
Sementara itu dilantai dua ada foodcourt yang menjajakan aneka makanan dan masakan.Â
Di salah satu sudut lantai dua ini juga ada semacam top selfie yang bisa digunakan sebagai tempat foto dengan pemandangan latar belakang persawahan lengkap dengan gagahnya Gunung Merbabu. Hawa yang sejuk membuat rest area ini semakin diminati oleh pengunjung.
"Maaf mas, masjid sebelah mana ya?" tanya saya kepada salah seorang pramu kebersihan yang sedang bertugas. Karena luasnya tempat ini saya sampai bingung mencari masjid.
"itu pak, naik satu lantai nanti ada angkringan. Tepat dibelakang angkringan itu masjidnya" jawabnya dengan solutif.
Maka kami pun segera beranjak menuju tempat dimaksud. Bangunan yang digunakan sebagai masjid berbentuk serupa pendopo joglo khas Jawa dengan sentuhan minimalis dan pemandangan kaca lepas menuju view yang sangat cantik dan segar.
Selepas shalat, kami segera mencoba salah satu fasilitas yang ada di tol yang dikelola Astra Group ini yaitu skybridge alias jembatan yang menghubungkan rest area jalur A dan jalur B.