Menurut panduan dari penjaga hotel, kami naik sejenak ke daerah depan Hotel Sankita. Disana ada beberapa warung yang salah satunya menjajakan nasi-mie goreng. Akhirnya kami tepikan mobil, kemudian memesan makan malam. Angin terasa semribit dan sangat dingin sehingga minuman panas rasanya langsung dingin seketika.
Makanan hangat-hangat memang paling pas di tengah hawa gunung seperti ini. Setelah makan selesai, kami langsung pulang kembali ke penginapan untuk segera menarik selimut. Pada malam hari, tampak bahwa kolam renang sedang dikuras dan paginya tiba-tiba sudah terisi penuh kembali.
**
#Hari Ketiga, Minggu 14 Juli 2019
Selamat pagi Guci. Pagi ini terasa begitu dingin. Penjaga hotel mengetuk pintu dan mengantar sarapan untuk kami. Dua bungkus nasi goreng, iya dibungkus pakai kertas minyak, dan dua gelas teh panas. Sangat enak untuk kami yang terasa selalu lapar ketika berada di dataran tinggi seperti ini.
Sekitar pukul setengah delapan, kami mencoba mendatangi main spot dari wisata Guci. Sepagi itu, Guci sudah sangat ramai sekali. Ramai aktivitas warga, penjual sayur dan aktivitas wisata dalam satu tempat. Kami sempat stuck sebelum sampai di parkiran beberapa saat.Â
Saya kira, tempat ini memang masih belum optimal pengelolaan lalu lintasnya. Jalan sempit, dipaksa dilewati dua arus, ditambah lagi dengan banyaknya pickup warga yang parkir di kanan-kiri jalan. Masih ditambah lagi dengan penjual keliling yang sementara belum tertata sehingga menambah kesan semrawut.
Saya lupa membawa jaket, sehingga begitu turun dari mobil langsung kedinginan. Dayu pun tidak mau turun, ia hanya mau digendong karena saking dinginnya. Obyek wisata Guci tepatnya di titik wisata utamanya-yaitu di pancuran air panasnya, minggu pagi terasa begitu ramai sesak. Mungkin karena faktor weekend, dan juga karena kenyataan bahwa tempat wisata ini buka 24 jam sehingga banyak wisatawan yang berendam air panas pada malam bahkan dini hari.
Â
Dulu, untuk masuk ke Pancuran 13 tidak bayar tiket, tetapi kini diberikan tiket. Itung-itung untuk nambah PAD Kabupaten Tegal. Tetapi dengan penambahan tiket masuk itu, fasilitas yang kami dapat belum begitu maksimal seperti yang telah saya sebutkan diatas yaitu pengelolaan lalu lintas dan parkiran umum di area wisata, belum optimal. Semoga kedepannya penataannya lebih bagus lagi.