Kuliner ini adalah salah satu es legendaris yang aslinya berasal dari Wiradesa, Pekalongan, dan saat ini sudah membuka beberapa cabang, salah satunya di Jl. Kurinci yang saya datangi ini. Untuk harganya cukup lima ribu per gelas, dan sepotong rotinya yang lembut dihargai seribu rupiah saja. Terjangkau, kan?
**
Sore ini waktu sudah pukul empat sore, kami keluar kota Pekalongan dan beristirahat shalat ashar sejenak di sebuah masjid di sekitar Wiradesa. Selanjutnya kami segera melanjutkan langkah ke Pemalang. Niat kami sore ini ingin segera sampai di Pemalang, beristirahat dan besok jalan-jalan lagi.
"Bapak, hotel airy nya kok lama banget sih..." rengek Dayu yang sedari berangkat dari rumah sudah sangat pingin segera nginep di hotel airy. Wkwkwk..
Tetapi kelihatannya kami kurang beruntung karena mendekati kota Pemalang, justru terjadi kemacetan yang teramat panjang. Saking lamanya, kami bahkan menyaksikan sunset dari perjalanan, dan maghrib pun kami baru berhasil masuk ke Kota Pemalang.
Setelah hampir salah jalan, kami akhirnya sampai di hotel yang sudah saya pesan beberapa waktu lalu melalui aplikasi Airy, maklum kebetulan ada diskon 50 %. Hotel kami bernama The Winner Premiere yang berada di Jl. A. Yani. Begitu masuk, kami langsung diarahkan menuju tempat parkir dan saya langsung melakukan check in dengan cepat di resepsionis.
"Silakan pak, kamarnya ada di lantai 2, untuk tangganya bisa lewat sebelah sana" kata petugas resepsionis sembari menunjuk salah satu tangga di pojokan, tanpa mengantar. Kami pun segera mengemas beberapa barang dan langsung menuju ke kamar.
Sebuah kamar yang cukup luas, dengan dua bed khas airy. Secara umum standar hotel airy lah.. dan begitu masuk, Dayu entah kenapa malah penasaran sama kamar mandinya.
"Mau lihat kamar mandinya, Bapak.. "