Untuk membuat lapisan otentikasi yang kuat, metode ini menggabungkan ketiga komponen ini. Pengguna harus menggabungkan data biometrik, kartu pintar, dan kata sandi untuk mendapatkan akses ke data medis mereka. Ini meningkatkan keamanan dan menghalangi kriminal.
Implikasi Praktis Skema UCSSO
Implikasi praktis dari skema UCSSO tiga faktor ini sangat relevan untuk Indonesia dan negara-negara dengan tantangan serupa dalam sistem kesehatan. Berikut beberapa implikasi praktis yang dapat ditemukan dalam implementasi skema ini:
 Perlindungan Privasi Data Pasien
Salah satu implikasi paling signifikan adalah perlindungan privasi data pasien. Dengan menggunakan tiga faktor otentikasi, skema ini memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang dapat mengakses data medis pasien. Ini adalah langkah yang sangat penting mengingat sensitivitas data medis.
Mengatasi Serangan Orang Dalam
Dengan mekanisme yang dikendalikan pengguna, skema ini juga mengatasi risiko serangan dari dalam sistem. Ini berarti bahwa bahkan jika seseorang memiliki akses fisik ke sistem, mereka tidak dapat dengan mudah mengakses data medis tanpa otentikasi yang benar.
Otentikasi Cepat
Skema ini juga memprioritaskan otentikasi cepat, yang sangat penting dalam situasi darurat medis. Kecepatan dalam mengakses data medis pasien dapat berarti perbedaan antara menyelamatkan nyawa atau terlambat dalam memberikan perawatan.
Efisiensi Keseluruhan Sistem
Skema ini telah dibuktikan memiliki overhead yang minimal dibandingkan dengan skema lain yang ada. Ini adalah berita baik bagi sistem kesehatan Indonesia yang sering kali memiliki keterbatasan sumber daya. Implementasi skema ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga efisiensi keseluruhan sistem.
Pendekatan Ilmiah dalam Penilaian Keamanan Skema
Metode ilmiah yang digunakan untuk menilai keamanan skema UCSSO adalah salah satu fitur yang membedakannya. Untuk membuktikan keamanan skema ini, penulis artikel ini menggunakan berbagai teknik dan alat. Mari kita lihat metode ilmiah ini lebih lanjut: