Mohon tunggu...
Fajrin Hamid
Fajrin Hamid Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Alumni S1 Universitas Islam Madinah Arab Saudi jurusan Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Melawan Rasisme dan Diskriminasi

8 Juni 2024   04:26 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan-pesan Alquran berkenaan dengan persamaan dan anti segregasi ras manusia bukan hanya nilai-nilai yang sifatnya teoritis, tetapi diimplementasikan oleh Rasulullah SAW dalam wujud nyata berupa perilaku, sikap dan keputusan.
Hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah membangun presepsi baru yang menjadi perekat di tengah-tengah kaum muslimin yaitu ukhuwah islamiyah yang berlandaskan iman dan takwa. Ukhuwah islamiyah yang dibangun oleh Rasulullah SAW untuk menyatukan perbedaan latar belakng suku dan kabilah ini nampak jelas di awal-awal dakwah ketika fase mekkah, komposisi assabaiqunal awaaluna tidak hanya berpusat pada suku Quraisy saja, tapi merangkul semua kelompok termasuk para mantan budak seperti Bilal bin Rabbah dan Khabbab bin arats. Mereka tidak canggung untuk menyatu dengan orang-orang seperti Abu Bakar, Usman, Abdurahman bin Auf dan suku Quraisy lainnya. Mereka hanyut dalam ruh keimanan yang tinggi dan membuang fanatisme kesukuan yang telah mengakar di masyarakat arab jahiliyah.
Saat Haji wada di akhir masa kenabian, Rasulullah SAW menyampaikan pesan penting yang dihadiri ribuan kaum muslimin yang berhaji di padang arafah :

"Wahai manusia ! sungguh Rabb kalian satu, tidak ada keistimewaan orang arab atas non arab, tidak juga non arab atas orang arab, dan tidak ada keistimewaan bagi simerah atas sihitam, tidak pula sihitam atas simerah, kecuali dengan takwa, ketahuilah orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah SWT adalah yang paling bertakwa". (HR : Albaihaqi)

Ukhuwah islamiyah (persaudaran seagama) juga bisa ditemukan saat fase madinah. Setibanya Rasulullah SAW di Madinah ada beberapa hal besar yang digagas, salah satunya adalah mempersaudarakan dua komunitas muslim Muhajirin dan Alanshor. Dengan karakter dan latar belakang yang berbeda-beda mereka mampu menyatu membangun komunitas baru di Madinah. Agama dan keimanan berdiri diatas segala-galanya. Embel-embel suku dan yang lainnya bukan lagi sesuatu yang dibangga-banggakan atau dibesar-besarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun