Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Marah Tanpa Hati

4 Oktober 2023   11:17 Diperbarui: 4 Oktober 2023   12:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakmu menangis lagi

Anakmu kau marahi lagi

Entah sudah berapa kali

Sudahkah cukup hari ini

Suara keras namun setipis kertas

Ada larangan namun tanpa kemarahan

Ada himbauan namun penuh kasih sayang

Diluar keras namun di dalam penuh kehangatan

Marah tanpa hati

Marah di lisanbukan di hati

Marahmu karena peduli

Marahmu bukan untuk menyakiti

Wahai Anakku

Jangan salahkan Bundamu

Yang melarangmu berbuat ini itu

Ada banyak kebaikan di balik itu

Wahai Anakku

Jangan marah pada bundamu

Sungguh rasa sayangnya melebihi sayangku padamu

Sungguh hatinya selalu penuh untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun