Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alasan Anak SD Tidak Shalat Fardhu

12 September 2023   13:26 Diperbarui: 12 September 2023   13:28 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shalat adalah tiang agama, shalat hukumnya wajib bagi setiap muslim, shalat merupakan rukun islam yang kedua. Pasti semua orang Islam tahu dengan kata-kata ini. Namun sayangnya tidak semua orang istiqomah melaksanakan shalat fardhu. Banyak dari kita orang yang dewasa malah bolong-bolong dalam shalat. Bahkan mungkin saja banyak dari kita yang kalah dengan anak-anak kecil shalat berjamaah di masjid.

Sayangnya ada beberapa anak (cukup banyak) yang ternyata tidak shalat sama sekali dalam satu hari. Anak-anak ini masih usia anak SD dan ini tentunya sangat memprihatinkan karena pada masa-masa ini seharusnya shalat sudah mulai menjadi prinsip ibadah mereka dalam beragama. Seharusnya siswa SD rajin menjalankan shalat sebagai bekal saat dewasa nanti. Jika saat SD jarang shalat bagaimana saat dewasa kelak? padahal yang kecil rajin shalat pas dewasa bolong-bolong shalat sangat banyak. wallahu a'lam.

Karena penasaran, akhirnya saya tanya ke beberapa siswa yang tidak pernah shalat. berikut alasan yang disampaikan sang anak:

Pertama, alasan lupa. Ini alasan yang paling banyak dan bertujuan menghindari masalah. Intinya agar tidak dimarahi jawabannya lupa pak. Kalau dengar alasan ini, saya pasti jawab dengan sebuah pertanyaan. Nak kalau pas adzan kamu dengar apa tidak? Nah adzan itu salah satu fungsinya agar kita ingat waktunya shalat.

Kedua, anak tidak ikut kegiatan ngaji sore. Nah inilah salah satu masalah utamanya. Anak yang sejak kecil ikut ngaji di masjid atau madrasah lingkungan rumahnya akan terbiasa dan bisa mengerjakan shalat. sebaliknya anak yang tidak pernah ikut ngaji dia tidak bisa atau tidak tahu caranya shalat. Jadi walaupun dengan suara adzan anak ini tidak akan pergi shalat karena memang tidak bisa shalat.

Ketiga, orang tuanya tidak shalat. Inilah problem atau masalah paling besar. Orang tua tidak mengajarkan shalat di rumah, padahal kehidupan anak paling banyak ya di rumah. Di antara kelima shalat fardhu dari subuh sampai isya waktu pelaksanaannya paling banyak ya pas waktu anak di rumah. Di sekolah mungkin bisa anak-anak shalat dhuhur di mushalla. Sisanya maka tugas orang tua untuk mengajar dan mencontohkan shalat. Anak-anak adalah peniru yang ulung, jika mau anak rajin shalat maka berilah teladan orang tua yang rajin shalat juga. Jangan sampai kita sebagai orang tua menyuruh bahkan memarahi anak agar shalat tapi kita sendiri tidak melaksanakannya. Pasti lama kelamaan anak-anak tidak mau lagi disuruh shalat, malah bisa jadi menjawab laa bapak saja juga gak shalat?

Itulah beberapa akar masalah yang saya temukan, memang perlu kerja sama antara sekolah, orang tua dan lingkungan untuk membentuk anak yang rajin shalat. Semoga anak-anak kita nantinya dijadikan Allah anak yang shaleh dan rajin shalat serta berbakti kepada orang tua. Amiin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun