Malang merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Banyaknya objek wisata baik wisata alam, wisata buatan dan wisata belanja serta  suasana alamnya yang nyaman membuat banyak orang tergoda untuk datang berwisata. Sektor wisata inilah yang membuat perekonomian Malang berkembang dengan pesat.Â
Tak hanya itu, Malang juga memiliki banyak kampus unggulan yang setiap tahunnya mampu mendatangkan puluhan ribu mahasiswa baru. Para mahasiswa ini juga menjadi salah satu penggerak berkembangnya ekonomi di Malang. Baik sebagai pelaku ekonomi secara langsung maupun sebagai market place atau jadi konsumen saja.Â
Dalam perkembangan ekonomi di Malang ini tak lepas dari peran usaha micro, kecil dan menengah atau yang biasa kita sebut UMKM. Menurut Tri Widyani Pangestuti selaku kepala dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, setidaknya ada 116.000 UMKM yang ada di Malang dan sekitarnya. Jumlah yang sangat banyak bukan?Â
Dari sekian banyak UMKM ini, sebagian besar berasal dari sektor kuliner, fashion dan kerajinan serta tak lupa sektor digital yang sedang berkembang pesat. Bahkan Tri widyani menekankan secara khusus bahwa sektor digital memiliki potensi yang sangat banyak, Malang memiliki orang-orang kreatif di bidang digital seperti star up, game maupun animasi. Jika sektor digital ini bisa dimaksimalkan, Tri Widyani optimis UMKM di Malang akan berkembang lebih pesat lagi.Â
UMKM harus Go Digital
Melihat besarnya peran UMKM lokal dalam perkembangan ekonomi di Malang, membuat JNE tergerak mengadakan acara Kopiwriting. Kegiatan yang membahas UMKM lokal Malang untuk memasuki ekonomi digital menghadirkan tiga pembicara yaitu Tri Widyani dari Dinas UMKM dan Koperasi Kota Malang, Adis dari JNE Malang serta Dias Satria dari Kopi Jago sebagai UMKM yang sudah menerapkan ekonomi digital. Kopiwriting JNE ini juga dihadiri 20 an anggota Blogger Kompasiana Malang (Bolang) serta perwakilan berbagai media yang ada di Malang.Â
Tri Widyani juga menegaskan setidaknya ada empat permasalahan pokok UMKM di Malang, yakni kualitas produk, standarisasi, pembiayaan dan pemasaran. Oleh karenanya Dinas Koperasi dan UMKM mengadakan pendampingan melalui program klinik bisnis. Dalam program ini pelaku UMKM dipersiapkan untuk memasuki era ekonomi digital melalui pelatihan-pelatihan yang rutin diadakan.Â
Dias dan tim Jagoan Indonesia sejak awal sudah yakin akan kualitas kopi lokal yang ada di Malang dan sekitarnya. Potensi kopi yang besar inilah akhirnya melahirkan brand Kopi Jago yang kini sudah memiliki stand di Transmart Malang. Dengan bantuan digital seperti website, media sosial baik instagram maupun youtube membuat Kopi Jago terkenal hingga go international.Â
Ekspor itu mudah itulah hal yang ditekankan oleh pemateri terakhir yakni Adis dari JNE Malang. Adis selaku head office marketing  JNE malang, sudah mulai menerapkan konsep Go Internasional. Dia mengajak UMKM lokal khususnya di Malang untuk ekspor rame-rame bersama JNE. Karena ekspor sekarang mudah tak seribet dulu, dan JNE siap menfasilitasi  Para pelaku UMKM lewat "Rumah UMKM".
Di rumah UMKM inilah JNE akan melakukan pendampingan, pelatihan serta sharing-sharing agar produk UMKM Malang bisa go nasional bahkan internasional. Intinya jangan malu-malu karena sebetulnya Malang sudah memiliki banyak produk yang potensial, tinggal bagaimana kita memasarkannya.Â
Adis mencontohkan kuliner Malang yang sudah bisa dinikmati hingga pelosok negeri. Yakni rawon rampal dan bakso presiden, kuliner legendaris malang ini bisa dinikmati di berbagai kota besar dengan estimasi waktu yang hanya 12 jam saja, tentunya lewat pengiriman JNE.Â
Sudah waktunya UMKM lokal Malang go digital dan go internasional. Sudah banyak cara dan jalan yang bisa digunakan, sekarang tinggal kembali ke para pelaku UMKM sendiri. Mau berkembang ke era digital atau sudah nyaman dengan kondisi yang ada sekarang. Ayo maju UMKM Malang, jangan malu untuk belajar karena ada JNE dan Dinas Koperasi dan UMKM yang sudah siapkan wadah lewat rumah UMKM serta klinik bisnis. Di situlah tempat kita bisa berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H