Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tunggal Putri Angkat Koper dari Indonesia Open 2019

18 Juli 2019   13:23 Diperbarui: 18 Juli 2019   13:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tunggal putri Indonesia kembali menuai hasil kurang memuaskan di Indonesia Open 2019. Walaupun sebagai tuan rumah, keempat wakil tunggal putri gagal menorehkan prestasi. Dari empat wakil yang ada, tiga wakil langsung gugur di babak kedua dan satu wakil sisanya gugur di babak kedua. Fitriani, Lyanny dan Ruselli Hartawan kalah di babak 32 besar, sedangkan Gregoria Mariska Tunjung kalah di babak 16 besar, setelah melawan unggulan ketujuh Ratchanok Intanon dari Thailand. 

Gregoria kalah rubber game dari Intanon dengan skor 21-13, 19-21 dan 15-21 dalam kurun waktu 1 jam 5 menit. Cukup sengit memang pertandingan Gregoria ini, walaupun masih kalah peringkat Gregoria masih cukup bisa mengimbangi permainan Intanon. Mungkin masalah stamina masih jadi kendala utama tunggal putri kita. 

Jikapun Gregoria bisa mengalahkan Intanon, musuh lebih berat sudah menunggu di babak perempat final. Unggulan pertama Tai Tzu Ying sudah menunggu setelah menang melawan Busanan dari Thailand 21-19 dan 21-18. Tinggal tugas Intanon besuk apakah bisa melawan TTY sebagai unggulan pertama sekaligus peringkat satu dunia dan membalaskan dendam kopatriotnya dari Thailand yang kalah hari ini. 

Hasil minus tunggal putri di rumah sendiri tentu menjadi PR bagi pelatih mereka Rionny Mainaky. Hukuman tak dapar jatah liburan beberapa waktu lalu mungkin belum maksimal. Jangankan mendapat juara, bersaing di babak 16 besar saja sudah tidak mampu. Mungkin target tunggal putri terlalu sulit untuk turnamen sebesar Indonesia Open. Mestinya para tunggal putri ini dikirim di turnamen level di bawahnya seperti Kanada Open dan USA open yang dilaksanakan beberapa minggu yang lalu. Mungkin tunggal putri kita bisa juara. 

Semoga di turnamen berikutnya tunggal putri bisa tampil lebih baik lagi. Semangat!!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun