Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ini Tiga Modus Kejahatan Finansial pada Driver Ojol

8 Mei 2019   23:14 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi order fiktif ojol (foto dari sumsel.tribunnews.com)

Setan dan iblis memang sudah dipenjara selama bulan puasa, namun nafsu manusia masihlah ada. Jadi jangan heran masih banyak kejahatan yang terjadi di bulan puasa seperti ini. Apalagi mengingat banyaknya kebutuhan yang harus disiapkan untuk menghadapai lebaran, maka tak heran banyak tindak kriminal yang menjurus untuk mendapatkan uang sebanyak-sebanyaknya.

Banyak sekali model atau modus kejahatan yang terjadi, salah satunya adalah modus kejahatan finansial perbankan. Modus Kejahatan ini bisa terjadi kepada siapa saja, jadi kita harus selalu waspada.

Pada kesempatan ini saya akan sedikit membahas modus kejahatan finansial yang sering terjadi pada driver ojol. Dimana para driver ini pada transaksinya sudah banyak yang menggunakan e-money baik berupa go-pay untuk gojek maupun Ovo yang biasa dipakai di aplikasi grab.

Berikut beberapa kasus yang kerap terjadi:
Kasus Pertama, meminta driver mentransfer sejumlah uang setelah mendapat order fiktif.
Begini kira-kira gambaran kasus ini, pelaku dengan sengaja memesan ojol dengan tujuan yang sangat jauh. Biasanya modus ini dilakukan di malam hari. Karena lokasi tujuan yang jauh (di luar kota) dan ditambah waktu yang sudah malam, pastilah banyak driver yang meminta customer mencancel orderan atau mencancel sendiri orderan.

Nah di sinilah para pelaku mulai beraksi, setelah order di aplikasi pastilah mereka memiliki nomer hp si driver. Saat aplikasi di cancel atau minta cancel, saat itulah pelaku menelpon driver dan mengaku satgas dari kantor (gojek/grab) yang kemudian menakut-nakuti driver.

Dengan sedikit ancaman akan diputus mitra/disuspen para driver diajak damai, dimana pelaku meminta sejumlah uang agar urusan lancar. Mungkin modus ini tak akan mempan untuk driver lama yang sudah makan asam garam di jalanan. Namun bagi driver baru ancaman ini sangat efektif, tak jarang uang ratusan ribu melayang karena ditransfer ke pelaku. 

Kasus Kedua, customer nitip belikan pulsa.
Nah modus ini sangat sering terjadi pada driver ojol. Dimana ada customer yang nitip minta sekalian diisikan pulsa, untuk pembayaran nanti sekalian saat mengantarkan barang. Biasanya pelaku ini minta diisikan pulsa sekitar 100-200 ribu dan pada akhirnya pulsa tersebut tak pernah dibayar oleh pelaku. Biasanya pelaku menggunakan jasa go-mart (gojek) atau grab ekspres, dengan modul awal meminta driver belanja di mini market. 

Kasus ketiga, order makanan fiktif untuk go resto atau resto pilihan.
Sekarang ini gojek maupun grab memiliki cara pembayaran non tunai untuk para driver saat memesan orderan makanan. Di gojek biasa disebut go resto, sedangkan di grab menyebutnya resto pilihan. Dimana di resto ini driver tak perlu membayar dengan uang tunai lagi, karena pembayaran sudah otomatis diambil dari rekening para driver sesuai yang terdapat di aplikasi.

Nah masalah muncul saat ada order makanan fiktif, dimana setelah makanan sudah selesai dipesan plus dibayar si customer tiba-tiba menghilang atau tak bisa dihubungi. Jelas ini sangat meeugikan bagi para driver yang rekeningnya sudah terlanjur berkurang. Walaupun ada kebijakan dari pihak aplikasi, dimana makanan order fiktif tadi bisa disumbangkan ke panti asuhan dan uang driver dikembalikan. Namun proses yang perlu dilakukan cukup panjang dan memakan waktu yang tak sedikit.

Untuk kasus yang ketiga ini memang tak ada untungnya bagi pelaku dalam hal finansial. Namun jelas bagi para driver yang menjadi korban, orderan makanan fiktif ini sangat merugikan baik finansial maupun waktu. 

Nah itulah beberapa macam modus kejahatan finansial yang sering terjadi pada driver ojol. Mungkin masih banyak model kasus lain yang terjadi di luar sana, apapun bentuknya kekahatan finansial ini sangat merugikan dan harus segera ditindak dengan tegas. Semoga kasus di atas bisa menjadi pelajaran sekaligus membuat kita waspada agar di lain waktu tak menjadi salah satu korbannya. Semoga bermanfaat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun