Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sensasi Dinginnya Gudang Campina Serasa Salju di Korea

31 Agustus 2018   23:50 Diperbarui: 1 September 2018   00:03 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Breafing sebelum masuk ke gudang es krim dok. Pri

Dingin banget, itulah kesan pertama setelah memasuki gudang penyimpanan (storage) es krim Campina. Tak tanggung-tanggung suhu di dalam gudang ini bisa mencapai minus 20 celcius bahkan bisa lebih dingin lagi. Agar tak kedinginan kami (para peserta on loc kompasiana) sudah memakai jaket super tebal dan sejak awal diharuskan memakai kaos kaki, sepatu serta celana panjang.

Bahkan sebelum memasuki gudang es krim ini pemandu kembali bertanya apakah ada diantara peserta yang sedang tidak fit, punya riwayat penyakit asma, dan tak kuat dengan suhu ekstrem. Jika ada maka lebih baik untuk menunggu di luar gudang terlebih dahulu.

Breafing sebelum masuk ke gudang es krim dok. Pri
Breafing sebelum masuk ke gudang es krim dok. Pri
Memasuki gudang yang seperti lemari es super besar memang menjadi salah satu pengalaman yang mengesankan saat kunjungan ke pabrik es krim campina. Rasanya seperti di dalam film drama Korea saja, dimana sang aktor sedang berjalan di tengah cuaca salju yang dingin. Dinginnya gudang ini memang tak diragukan lagi, karena fungsinya yang sangat penting untuk menjaga es krim tetap dalam kondisi baik.

Tak lama memang kita memasuki lemari es raksasa ini, mungkin hanya sekitar 10 menitan. Itupun rasanya nafas sudah sangat berat, bernafas pun seperti mengeluarkan uap dan lantai cukup licin karena banyak kristal es. Kami juga diberi info bahwa pegawai yang bekerja di gudang ini hanya dalam waktu 1 jam saja, setelah sejam mereka akan diberi istirahat yang biasa dipakai untuk menghangatkan diri di luar.

Melihat vlogger mulai beraksi dok. Pri
Melihat vlogger mulai beraksi dok. Pri
Jadi Peserta On Loc Kompasiana
Pengalaman yang luar biasa berkunjung ke pabrik es krim Campina berkat acara yang diadakan Kompasiana. Kegiatan yang berlangsung di jalan rungkut industri 2 no. 15 Tenggilis Mejoyo Surabaya ini diikuti oleh 20 kompasianer (sebutan penulis di website Kompasiana) dan ada belasan vlogger youtube.

Saat itu saya tertarik acara on loc ini karena lokasi yang cukup dekat, saya di Malang dan acara di Surabaya hanya dua jam saja perjalanan. Selain itu hobi saya makan es krim membuat saya sangat tertarik mengikuti kunjungan ke pabrik es krim asli Indonesia ini.

Bersama dua rekan dari komunitas Bolang (Blogger Kompasiana Malang) yaitu Mas Malik dan Mbak Tami saya berangkat ke pabrik dini hari. Kita bertiga janjian di terminal Bungurasih, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan online langsung ke lokasi acara.

Wajib bersihkan tangan sebelum masuk pabrik dok pri
Wajib bersihkan tangan sebelum masuk pabrik dok pri
Sekitar jam 8 pagi acara on loc dimulai. Sebelum masuk ke pabrik terlebih dahulu kita di breafing tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama acara berlangsung. Dan tak lupa kita mensterilkan tangan dari kuman dengan sabun antiseptik. Selain itu kita juga memakai penutup rambut saat berkeliling pabrik. Hal ini mutlak dilakukan agar pabrik terjamin kebersihannya.

Sejarah Es Krim Asli Indonesia
Kita harusnya berbangga karena ada es krim buatan anak bangsa yang tetap eksis hingga sekarang ini. Es krim Campina ini dimulai oleh Bapak Hadi Pranoto yang pada tahun 1972 tepatnya tanggal 22 Juli membuat es krim di garasi rumah bersama istrinya. Awalnya Pak Hadi ingin membuat es krim untuk anaknya dan akhirnya menjadi usaha yang sukses dengan banyak es krim dengan varian rasa sekarang ini.

Bekerja sama dengan PT. Ultrajaya Milk Industry, akhirnya usaha es krim Pak Hadi yang awalnya UMKM menjadi perusahaan yang besar dan siap melayani pecinta es krim di seluruh pelosok Indonesia. Sungguh kisah yang sangat inspiratif, karena usaha es krim ini berawal dari sebuah garasi rumah, dijajakan dengan sepeda keliling hingga akhirnya ada dimana-mana sekarang ini.

Museum di lantai dua pabrik campina dok. Pri
Museum di lantai dua pabrik campina dok. Pri
Perjalanan panjang es krim Campina ini bisa saya rasakan saat acara mulai memasuki lantai kedua pabrik Campina. Di sini ada museum mini dari perjalanan pabrik Campina dari masa ke masa. Mulai dari atk kantor jaman dulu, sepeda pembawa es krim hingga mesin pembuat es krim juga ada. 

Mengenal lebih dekat campina dok pri
Mengenal lebih dekat campina dok pri
Setelah melihat benda bersejarah pabrik Campina sekaligus menikmati cemilan dan teh hangat, akhirnya kita memasuki ruang auditorium. Di sinilah kita mengenal lebih dekat dengan pabrik Campina yang benar-benar asli Indonesia.

Perusahaan yang mendapat dua penghargaan di tahun 2017 yakni Top Brand Award dan Indonesia Green Company Achievement ini sangat mengedepankan kualitas dan mutu di setiap produknya. Mereka menggunakan bahan baku terbaik dan selalu melakukan pengecekan laboratorium secara berkala. Setiap jam petugas lab akan mengambil sampel untuk menjaga mutu es krim Campina.

Melihat lab campina dok pri
Melihat lab campina dok pri
Banyak sekali produk yang dihasilkan oleh es krim Campina, puluhan jumlahnya. Ada tropicana, hula-hula, es krim edisi Marvel, spongebobe dan masih banyak jenisnya. Dan es krim favorit saya jatuh pada corcerto apalagi saat ini ada varian baru yang sangat enak yaitu concerto choco banana rasanya sangat lezat. 

Es krim favorit saya dok pri
Es krim favorit saya dok pri
Kantin Vegetarian hingga Hingga Pabrik Peduli Lingkungan
Selain menghasilkan es krim yang berkualitas, pabrik Campina juga sangat peduli terhadap lingkungan. Sejak 2009 Campina sudah memulai program-program peduli pemanasan global hingga sekarang baik yang bersifat di luar maupun praktik di dalam pabrik. Di luar Campina mengadakan penanaman pohon, pemberdayaan komunitas dan lain sebagainya.

Sementara di dalam pabrik, Campina mengaplikasikan program peduli lingkungan dan pemanasan global dalam banyak lini. Seperti penggunaan kaca sebagai dinding untuk mengurangi pemakaian listrik, kran otomatis untuk menghemat air, tempat sampah pilah yang dilengkapi cctv untuk mengawasi hingga kantin vegetarian.

Zona bebas daging dok. Pri
Zona bebas daging dok. Pri
Kenapa kantin vegetarian?Inilah yang membuat saya sangat tertarik, ternyata industri peternakan merupakan salah satu penyumbang karbon terbesar yang menyebabkan pemanasan global. Di dinding ada ilustrasi jika satu kilogram daging sama seperti lampu 100 watt yang menyala 20 hari ditambah mobil yang berjalan 250 km. Atas dasar itulah kantin di pabrik Campina menggunakan zero daging baik ayam, kambing, sapi maupun ikan.

Jamur yang diolah mirip dengan daging dok pri
Jamur yang diolah mirip dengan daging dok pri
Sebagai gantinya mereka menggunakan sayur dan buah-buahan untuk menu makan sehari-hari. Jangan tanya rasanya, sungguh enak. Ternyata mereka menggunakan berbagai macam jamur sebagai pengganti daging dan rasanya juga sangat mirip daging tapi versi vegetariannya. Menu nya juga sangat beraneka ragam, agar tak bosan setiap hari menu pun berganti.

Banyak pilihan menu di kanti vegetarian dok. Pri
Banyak pilihan menu di kanti vegetarian dok. Pri
Uniknya kantin vegetarian ini menjadi lokasi bersama, karyawan hingga pejabat tertinggi wajib makan di sini di lokasi yang sama. Dengan model prasmanan dan self service kita bisa mengukur porsi sesuai dengan keinginan kita. Jadi tak boleh ada makanan sisa, makanan yang sudah kita ambil harus kita habiskan.

Self service setelah makan dok. Pri
Self service setelah makan dok. Pri
Setelah makan kita harus membuang sampah dan mengembalikan alat makan sesuai tempatnya. Jika kita teledor siap-siap saja kena sangsi karena ada cctv yang mengawasinya. 

Itulah pengalaman saya mengenal lebih jauh pabrik Campina melalui kegiatan on loc yang diadakan Kompasiana. Pada intinya kita harus bangga dan selalu mendukung produk asli anak bangsa. Apalagi Campina juga telah memberikan produk es krim yang sangat berkualitas pada kita, jadi tak usah ragu lagi ya.

Jika ingin lebih yakin lagi kita juga bisa melakukan kunjungan ke pabrik Campina bersama komunitas seperti sekolahan, umkm, ibu pkk mungkin dan lain sebagainya. Caranya mudah, kita tinggal daftar saja di website Campina dan menyesuaikan jadwalnya.

Setiap hari setidaknya ada 3 rombongan yang melakukan kunjungan, tak kurang ada 100 an orang yang mendapatkan edukasi tentang Pabrik Campina beserta produk-produknya.

Pingin makan es krim, ya Campina lah pilihannya. Es krim Campina istimewa di setiap suasana.

Oya saya baru tahu kalau Campina itu ternyata singkatan lo, Campina itu berasal dari kata Campions dimana-mana. Unik kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun