Tunjangan hari raya alias THR memang selalu dinantikan banyak orang. Terutama saat akhir-akhir bulan ramadhan seperti sekarang ini, datangkan THR bagaikan oase sejuk di tengah gurun pasir. Dengan tunjangan tersebut kita tak perlu bingung mempersiapkan lebaran yang tentunya membutuhkan biaya tambahan.
THR ini memang bermacam-macam, untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah sudah mulai menggelontorkan dana. Bahkan THR ini juga bebarengan dengan cairnya gaji ke-13 para ASN ini. Sedangkan karyawan dan pegawai kantoran, THR akan diberikan oleh pihak perusahan masing-masing. Bagaimana dengan nasib selain ASN atau karyawan kantoran ? tentu mereka akan mendapatkan THR nya masing-masing, bisa jadi bentuknya bukanlah uang semata.
Bagi para pegawai yang sudah mengantongi tunjangannya, maka harus segera membuat list kebutuhan untuk lebaran. Segera pisahkan anggaran sesuai dengan pengeluaran yang akan dilakukan, seperti membeli bahan makanan, kue pengisi toples lebaran, baju lebaran (jika perlu), oleh-oleh untuk keluarga jauh, berzakat serta sedekah dan jangan lupa siapkan salam tempel untuk anak-anak.
Memang tunjangan yang didapat menjelang lebaran ini bagaikan bonus nomplok. Namun kita juga harus mengelola THR tersebut dengan baik, jangan sampai keuangan kita malah minus karena membeli sesuatu yang tidak terlalu penting. Jika masih ada sisa tak ada salahnya untuk menengok saudara-saudara kita yang masih banyak kekurangan. Mari kita bantu mereka, karena idul fitri adalah moment kemenangan bagi kita semua.
THR yang didapat para karyawan ini juga bisa menjadi anugerah bagi para wirausahawan. Sudah jauh hari mereka menawarkan berbagai barang untuk keperluan lebaran. Barang yang mereka jual beraneka ragam mulai dari baju, makanan, minuman, dan lain sebagainya. Coba saja cek di instagram, facebook atau status whatsapp di hp, pastilah banyak produk yang ditawarkan.
Bagi para wirausahawan ini THR sedikit berbeda, mereka tidak langsung mendapat dari perusahaan layaknya karyawan. Tunjangan mereka datang dari orang-orang yang berbelanja untuk keperluan lebaran. Dimana orang-orang ini berbelanja menggunakan uang THR yang mereka dapatkan. Memang para wirausahawan harus bekerja ekstra kerja keras lagi menjelang hari raya, namun pekerjaan mereka tak akan berakhir sia-sia.
Memang ada hubungan antara THR karyawan dengan THR nya para wirausahawan ini. Bulan puasa memang menjadi berkah bagi kita semua, manisnya tunjangan para karyawan ini ternyata juga bisa dirasakan secara langsung oleh para wirausahawan. Ekonomi pun akan terus berputar, semua pasti akan mendapat tunjangan mereka masing-masing kecuali orang yang bermalas-malasan tak mau berusaha tentunya.
Bagi para guru honorer sekolah yang tidak sempat tercover THR pemerintah pun sebenarnya masih bisa tersenyum menjelang lebaran. Karena banyak dari guru-guru yang sudah PNS/ASN di sekolah masing-masing yang menyisihkan THR nya untuk dibagikan kepada para honorer ini. Walau jumlahnya tak banyak, namun rasa saling berbagi inilah yang membuat hari raya semakin berwarna.
apapun pekerjaan kita, pastilah akan mendapat tunjangannya masing-masing sesuai dengan apa yang kita kerjakan. bahkan di kompasiana pun juga menyediakan THR bagi mereka yang aktif menulis dan banyak pembacanya. Maka dari itu ayo kita hilangkan rasa iri karena ada beberapa orang yang mendapat THR yang besar bahkan tanpa kerja ekstra. Mari kita pupuk sikap saling berbagi agar lebaran jadi lebih berisi.
 Bagi kita umat Islam pada umumnya diberikan kesehatan sehingga bisa merampungkan ibadah puasa beserta amalan ibadah sunnah yang menyertainya sudah merupakan anugerah. Tunjangan kesehatan inilah yang wajib kita syukuri bersama, karena kesehatan tak kan bisa dibeli dengan uang berapapun jumlahnya. Maka berapapun uang THR yang kita terima, kita wajib bersyukur karena THR terbesar dari Allah SWT yakni kesehatan masih kita miliki bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H