Sahur merupakan moment yang sangat menegangkan selama bulan puasa. Bagaimana tidak, jika kita telat bangun atau malah ketiduran alamat kita tak makan sahur. Dampaknya kita bisa lemes seharian saat berpuasa. Agar sahur menjadi ringan, maka perlu adanya kebersamaan sehingga semua bisa menikmati santap sahur.
Saat imsak sudah mendekat, maka kita harus segera makan sahur biar kuat puasa seharian. Biasanya kita bisa beli nasi dan lauk di warung dekat rumah, atau jika terlalu jauh kita bisa memakai jasa ojek online yang punya fasilitas pesan antar makanan misalnua go-food atau grabfood. Namun kedua cara tersebut tidak kami pilih, karena menurut kami yang notabene anak kontrakan dua cara tadi cukup banyak menguras isi dompet.
Sebagai warga kontrakan yang baik, moment sahur bisa menyatukan kita. Bagai lidi satu yang gampang patah, kami bisa menjadi banyak lidi yang tak gampang patah jika bersatu. Sahur pun lebih nikmat karena kami menyiapkan, makan hingga membereskan bersama-sama.
Diawali Bantingan Beli Bahan
Bagi orang malang dan sekitarnya, bantingan merupakan istilah dari iuran. Jadi untuk membuat makan sahur, malam sebelumnya tepatnya setelah shalat taraweh kita ada bantingan sukarela. Biasanya satu orang maksimal 5.000 saja sudah cukup untuk membeli bahan di pasar terdekat. Dengan anggota kontrakan sekitar 7 orang, terkumpullah uang 35.000.
Uang itu bisa digunakan setidaknya untuk membeli telur seperempat kilo, bawang merah dan putih secukupnya, cabe, krupuk, sayur-sayuran seperti kangkung, sawi, bayam yang setiap hari bisa ganti biar ndak bosen. Untuk masalah nasi jangan khawatir karena beras stok di kontrakan yang di bawa dari kampung halaman masih tersedia.
Oya jangan lupa juga membeli penyedap rasa alias micin agar santap sahur lebih terasa gurih. Biasanya dua orang uang bertugas pergi ke pasar, setelah balik bahan-bahan tadi diletakkan di dapur yang nantinya akan dibuat santap sahur.
Mulai Masak Jam 2 Pagi
Alarm sudah di setting pukul dua pagi, dari tujuh orang warga kontrakan yang bangun duluan maka wajib hukumnya membangunkan yang lain. Tak semuanya yang dibangunkan sih, hanya beberapa orang yang memang hobi dan bertugas memasak. Sementara warga lain masih dipersilahkan istirahat sampai jam 3 nanti. Dengan mata agak ngantuk, yang pertama dilakukan adalah memasak nasi di magiccom. Caranya sangat mudah tinggal bersihkan beras, beri air secukupnya lalu masukkan ke magiccom dan tunggu 30 menit nasi sudah matang.
Makan Bersama Satu Nampan
Setelah satu jam an berkutat di dapur, Maka jadilah hidangan santap sahur hari ini. Setelah diracik di atas nampan dan seluruh warga kontrakan sudah bangun, acara santap sahur bersama dimulai. Dengan ditemani acara tv yang lucu-lucu, sahur pun terasa lebih menyenangkan.
Bagi kami, makan bersama seperti ini bisa menambah kekompakan dan tali persaudaraan. Walaupun kita bukanlah saudara sedarah, namun pengalaman makan satu nampan setiap hari ini semoga bisa menjadi pengalaman tak terlupakan hingga tua nanti.
Setelah makan usai maka hal yang terakhir dilakukan adalah kora-kora alias cuci piring. Karena kami tak pakai piring, maka kegiatan terakhir adalah cuci nampan dan alat masak yang digunakan tadi. Agar saat masak selanjutnya bisa langsung dipakai.
Salam dan terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H