Batukmu tak henti-henti
Suara serak menggema tapi tak ngeri
Kau ajarkan hikmah kehidupan ini
Kau jadi teladan terdepan bagi kami
Bukan bapak guru lagi
Kini kau kakek guru bagi kami
Usiamu tak lagi muda kini
Namun senyummu sungguh sejukkan hati
Sepeda tuamu setia menemani
Suara mesinnya seakan pertanda tak akan bisa lari
Kau tenang saja walau terus dilewati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!