Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bisa Ngopi Sambil Belajar "Trading" Gratis di Wall Street Cafe

3 Mei 2018   15:48 Diperbarui: 3 Mei 2018   15:56 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan hangat dari Wall street cafe (Dokumentasi Pribadi)

Wall street cafe, rasanya ada yang familiar dengan nama salah satu tempat ngopi yang satu ini. Yups, Wall Street mengingatkan saya dengan jual beli saham, tepatnya Wall Street merupakan nama jalan yang ada di New York Amerika Serikat. 

Jalan ini memang sangat terkenal karena banyak perusahaan keuangan yang berkantor di Wall Street ini. Nah ternyata Wall Street Cafe ini memang masih ada hubungan dengan saham karena sang pemilik adalah seorang trader dan sampai sekarang di Cafe ini masih ada kegiatan trading setiap harinya.

Cafe yang terletak tepat di depan SMA Negeri 7 Malang ini memiliki menu kopi yang beraneka ragam dan menarik. Tak hanya kopi hitam biasa, menurut Sam (bahasa malangan dari Mas) Yohan selaku pemilik menyampaikan bahwa kreatifitas dalam peracikan kopi harus terus dikembangkan agar rasa kopi lebih bisa diterima oleh masyarakat terutama oleh para remaja yang memang banyak di lingkungannya.

barista sedang meracik kopi (Dokumentasi Pribadi)
barista sedang meracik kopi (Dokumentasi Pribadi)
Maka tak heran Wall Street Cafe ini memiliki beberapa menu racikan kopi yang unik dan enak tentunya. Saya beruntung bisa mencicipi beberapa kopi andalan di sini. Berikut beberapa kopi unik yang disediakan:

kopi klopo menu andalan (Dokumentasi Pribadi)
kopi klopo menu andalan (Dokumentasi Pribadi)
  1. Kopi Kelopo, Kopi yang satu ini menjadi ciri khas dari Wall Street Cafe. Menurut Sam Yohan kopi kelopo ini sempat booming saat penyelenggaraan MTD (Malang Tempo Doeloe) beberapa waktu yang lalu. Kopi yang dimix dengan santan serta gula merah ini menyedot perhatian pengunjung, tak kurang 500 cup kopi kelopo ludes dinikmati. Kopi ini menggunakan kopi lokal lo ternyata, tepatnya menggunakan kopi Robusta asli Tirtoyudo Kabupaten Malang. Kopi kelopo ini sebenarnya terinspirasi dari kopi santan yang ada di Jawa tengah, bedanya di sana menyajikannya dalam bentuk panas sedangkan kopi kelopo disajikan dengan es agar lebih nikmat saat diminum.
  2. Es Kopi Kipa, Kopi ini merupakan ekspresso yang dishake dan ditambah sirup vanilla agar rasanya lebih enak dan cocok dengan generasi muda. Rasanya memang segar dan kopinya tidak terlalu nendang jadi cocok bagi temen-temen yang bukan penyuka kopi sekalipun.
  3. Kopi andalan selanjutnya adalah kopi takar, kopi ini cukup unik karena menggunakan kayu manis sebagai sendok sekaligus sedotan. Takar sendiri dalam bahasa sumatera artinya batok alias tempurung kelapa. Memang secara penyajian agak mirip dengan Kopi Kelopo namun aroma khas kayu manis serta kopi yang digunakan menjadikan kopi takar ini pilihan yang tepat bagi penyuka kopi. Kopi takar sendiri menggunakan kopi Arabica dari Mandailing Natal Sumatera utara yang sudah dipadu dengan gula merah dan susu. Sayangnya saat saya berkunjung ke Wall Street ini si kopi takar sedang habis, namun mendengar penjelasan Sam Yohan saya jadi ingin mencicipi kopi takar ini suatu saat nanti.

Selain tiga kopi di atas ternyata masih banyak pengunjung yang memesan kopi tubruk alias seduhan kopi asli tanpa tambahan apapun, mungkin hanya diberi gula sesuai selera.

wall street cafe dari depan (Dokumentasi Pribadi)
wall street cafe dari depan (Dokumentasi Pribadi)
Filosofi Nama "Wall Street Cafe"

Secangkir kopi memiliki banyak inspirasi di dalamnya, tak lupa juga filosofi selalu lekat dalam sebuah kopi. Termasuk dalam pemberian nama Wall Street Cafe yang menyajikan kopi sebagai menu andalannya. 

Berawal dari Sam Yohan yang bekerja sebagai karyawan pialang saham alias trader mulai 2004 hingga akhirnya 2010 hengkang karena ingin berkembang dan membuka kelas pelatihan saham yang sekarang bertempat di lantai dua Wall street Cafe.

Karena memang penyuka kopi akhirnya pada tahun 2016 mengeksplore kopi klebih mendalam sampai ke Jogjakarta. Bekerja sama dengan temannya yang juga seorang trader yakni Sam Dondi akhirnya tempat kopi berkonsep cafe ini lahir. 

Sam yohan bertugas menyeduh dan menghidangkan kopi sedangkan Sam Dondi bertugas untuk meroasting kopi nya di bukit Dieng. Kopi yang dipakai pun banyak yang berasal dari Malang dan sekitarnya sebut saja kopi dari Tirtoyudo, Bromo, kaki gunung kawi dan lain sebagainya.

Dengan adanya cafe ini Sam Yohan ingin mengedukasi masyarakat bahwa ngopi di pagi hari bisa membuat kita lebih produktif. Pagi yang dimaksud di sini yaitu sekitar pukul 8-10, selain itu kopi sore juga bagus. Sayangnya budaya ngopi ini malah sering dilakukan pada malam hari sekalian begadang atau sekedar ngobrol bareng.

Fasilitas Plus-plus di "Wall Street Cafe"

Banyak fasilitas yang kita dapat saat ngopi di cafe depan SMAN 7 Malang ini. Selain mendapat kopi yang enak tentunya kita juga mendapatkan fasilitas yang lain seperti wifi gratis, kamar mandi, area smoking di teras cafe dan no smoking di dalam cafe, gratis konsultasi trading, pojok baca yang menyediakan berbagai macam buku tentang trading serta ada komputer yang selalu siap untuk digunakan simulasi trading.

sudut baca yang menyediakan buku-buku tentang trading (Dokumentasi Pribadi)
sudut baca yang menyediakan buku-buku tentang trading (Dokumentasi Pribadi)
Menurut Sam Yohan, dirinya sering mengajari para pelanggan yang ingin belajar saham dari nol. Bahkan tak jarang banyak drivel ojek online (Ojol) yang ikutan belajar trading sambil menunggu siswa sekolah depan cafe pulang. 

Tak perlu ragu untuk belajar trading, semuanya gratis kita hanya perlu memesan kopi atau minuman lain setelah itu silahkan bertanya apa saja tentang trading saham. Tak hanya itu saja, kita juga bisa langsung belajar simulasi melalui komputer yang sudah disediakan.

Cafe yang buka dari hari senin sampai sabtu ini juga memberikan diskon khusus bagi para pelajar yakni diskon 30%, lumayan bukan ? Cafe ini juga menggunakan konsep open bar, dimana para pengunjung bisa melihat langsung barista maracik dan menyedu kopi bahkan kita juga dipersilahkan jika ingin membuat kopi sendiri lo. 

Nah bagi yang ingin ngopi sambil belajar trading gratis segera saja datang ke Wall Street Cafe yang berada di jalan Cengger Ayam pas di depan SMAN 7 Malang. Dimana lagi bisa ngopi enak sambil belajar trading langsung dari ahlinya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun