Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bioskop, Jualan Tontonan atau Makanan?

12 Maret 2018   13:26 Diperbarui: 12 Maret 2018   13:33 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahalnya makanan yang dijajakan di bioskop memang sudah terjadi dari dulu, saking biasanya banyak orang yang makan dulu sebelum masuk ke bioskop itung-itung isi perut sebelum bertanding eh nonton maksudnya. Karena kalau maksa bawa makanan dari luar pasti kemungkinan besar akan ketahuan karena sebelum masuk ke ruangan tas dan bawaan kita diperiksa dulu oleh petugas bioskop. Walaupun pemeriksaannya tak terlalu ketat, namun rasa malu jika ketahuan membuat banyak orang tak mau ambil resiko.

Sayangnya lama-kelamaan harga makanan atau cemilan sangat tinggi, bahkan pernah saat nonton di bioskop beli tiket berdua hanya 50.000 ee paketan makanan yang terdiri dari pocorn, roti dan sofdrink nya habis lebih dari 60.000 itu pun serasa hanya ganjel di perut alias tak memuaskan sama sekali. Memang tujuan utama kita ke bioskop untuk nonton bukan untuk makan, namun jika karena rasa lapar dan makanan yang kurang memuaskan pasti aka nada rasa tak nyaman saat menonton bukan?

Belajar dari rumah makan

Seharusnya bioskop mulai berbenah diri, dengan berkembangnya zaman tak heran jika film yang baru tayang terutama film luar negeri langsung bisa kita nikmati di streaming internet atau bisa kita download. Jelas hal ini sangat berdampak pada penjualan tiket di bioskop nantinya walau kualitas di dunia maya masih sebatas cam alias rekaman illegal yang agak burek. Orang pasti lebih rela menunggu satu minggu untuk nonton gratis sambil makan kudapan enak di depan layar komputer dari pada membayar mahal di bioskop dan ditambah beli makanan yang mahal pula.

Alangkah baiknya jika pihak bioskop meniru rumah makan, restoran atau warung pinggir jalan. Kita semua tahu bahwa orang ke warung pasti untuk beli makan bukan, namun sekarang sudah banyak warung yang memberikan fasilitas lebih. Ada warung yang menyedikan wifi gratis, tv selalu nyala, hiburan musik, Koran yang update setiap hari dan masih banyak inovasi lain, bahkan mereka tak ragu-ragu untuk menggratiskan air putih galonan. Semua fasilitas ini jelas tujuannya yakni untuk menarik orang menjadi pelanggan, dengan semua fasilitas ini pasti orang akan nyaman dan terus berlangganan di warung tersebut.

Alasan yang lain karena sekarang ini saingan warung sangatlah banyak, sehingga butuh fasilitas lebih agar warung tetap ramai pengunjung. Begitu juga dengan bioskop, saingan mereka sangatlah banyak terutama datang dari dunia maya yang dengan cepat mengupload film yang baru saja tayang di bioskop. Tanpa ada rasa nyaman pada penonton, jelas pilihan menonton di bioskop menjadi nomer ke sekian dan orang juga enggan menonton di bioskop nantinya.

 Bisa juga bioskop menjual lebih banyak variatif makanan dari pada sekarang tentu saja dengan harga yang murah. Entah apa solusi ini membentur peraturan yang ada atau tidak, jika bisa bioskop juga menyediakan foodcourt dengan harga yang wajar jangan terlalu mahal. Jika dilakukan pasti jualan makanan ini bisa laris, terlebih lagi banyak orang yang biasa menunggu sebelum menonton yang butuh makanan atau sekedar cemilan sambil menunggu jadwal film mereka ditayangkan bukan. Semoga bioskop bisa lebih baik dan tak gulung tikar layaknya wartel dan warnet yang dulunya Berjaya namun tak sempat berubah dan berinovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun