Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenduren Duren

13 Februari 2018   22:47 Diperbarui: 13 Februari 2018   22:53 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ribuan orang berkumpul di Jombang

Bukan lagi demo atau dangdutan

Semua datang karena ada kondangan

Bukan sebuah perayaan nikahan

Kenduren duren namanya

Ungkapan syukur atas panen raya

Buah durian ada dimana-mana

Harga nya tak lagi mahal seperti biasa

Ada segunung durian di tengah lapangan

Dikelilingi ribuan warga melawan rasa sabar

Panas terik tak lagi dipedulikan

Durian jadi magnet wisatawan

Orang ramai berdesak-desakan

Lautan orang tak lagi bisa dikendalikan

Walau ada ribuan durian disediakan

Tetap saja menjadi rebutan

Selamat makan durian

Ingatlah kalau punya teman

Jangan makan sendirian

Mumpung ini ada gratisan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun