Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan yang Hilang

1 Februari 2018   00:14 Diperbarui: 1 Februari 2018   00:41 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada bulan

Bukan karena gerhana

Bukan karena di lahap raksasa

Bulan hilang di balik hujan

Awan hitam tutupi malam spesial

Yang tak mesti datang setiap tahunnya

Air jatuh perlahan seakan siap semalaman

Tak biarkan celah melihat hilang nya sang rembulan

Masih hujan datang bercucuran

Hari telah berganti di tengah malam

Awan hitam masih angkuh sembunyikan rembulan

Seakan tak rela ia terlihat hilang

Hawa dingin menembus tulang

Buat tak kuat yang ingin lihat hilangnya rembulan

Rasa kantuk berat jadi cobaan

Walau rasa penasaran masih saja dominan

Ini bukan tentang rembulan yang hilang

Ini tentang ego akan pengalaman menyaksikan

Ini tentang pengalaman yang besuk pagi siap diceritakan

Ini tentang status dan foto yang akan kita pajang

Seakan kita lah yang pertama menyaksikan

Hilangnya rembulan di sebagian malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun