Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagi yang Sunyi

9 Januari 2018   03:48 Diperbarui: 9 Januari 2018   04:02 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagiku terasa sunyi

Hanya ada alarm yang berbunyi

Tak ada yang lain menemani

Seakan aku hidup sendiri

Dimana suara kokok ayam

Apa mereka hilang dimakan zaman

Atau tak dapat tempat di perkotaan

Semua penuh terisi bangunan

Dimana suara adzan

Yang setiap subuh dikumandangkan

Apa tembok beton ini jadi penghalang

Panggilan Tuhan tak lagi didengarkan

Dimana suara pak satpam

Yang biasa berpatroli keliling perumahan

Pukul tianh sebagai tanda jam

Mulai malam hingga pagi datang

Dimana suara loper koran

Yang setiap pagi dulu selalu datang

Bawa berita hangat yang dinantikan

Sekarang internet sudah menggantikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun