Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ojek Pangkalan

27 Desember 2017   13:31 Diperbarui: 27 Desember 2017   13:42 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ojek Pangkalan

Yang buka lahan duluan

Bantu orang yang kesulitan

Saat mereka tak ada yang ngantar

Opang singkatannya

Sekarang seperti pesakitan

Dianggap ketinggalan zaman

Tambah susah cari penumpang

Saat ojek online mulai berdatangan

Kau tetap setia menunggu di pojokan

Menunggu penumpang langganan

Yang bertahun-tahun kau antarkan

Bukannya tak mau ikuti zaman

Ingin pula ikuti online cara orderan

Namun sayang banyak syaratnya

Yang kadang malah memberatkan

Opang ...

Hp jadul yang dipegang

Nomernya ditulis di depan pangkalan

Berharap adanya panggilan

Untuk biaya hidup dan makan

Semangat ojek pangkalan

Semoga ada subsidi buat kalian

Agar bisa ikut online sambil di pangkalan

Agar rezeki semua ojek lancar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun