Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Guling dan Bantal

23 Desember 2017   00:39 Diperbarui: 23 Desember 2017   00:59 2160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bantal guling menyapaku

Di atas lembaran kasur yang empuk

Ku ingin memelukmu

Tapi tak ada rasa kantuk

Perjalanan hari ini memang panjang

Sampai rumah akhirnya malam

Demi ketemu keluarga saat liburan

Demi mencicipi masakan mama yang disajikan

Bantal itu memang berkesan

Ada bekas pulau bertebaran

Dulu selalu temaniku tiap malam

Walau ilerku tumpak tak karuan

Guling itu juga berjasa

Berikan aku rasa nyaman

Lindungiku agar tak keblabasan

Agar aku tak jatuh dari dipan

Segera kudekap guling dan bantal

Hingga rasa kantuk perlahan datang

Selamat malam kawan

Semoga mimpi indah ditemani guling dan bantal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun