Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berkah Lupa

1 Desember 2017   20:56 Diperbarui: 1 Desember 2017   21:09 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia identik dengan lupa

Tak ingat kejadian yang telah lama

Tak ingat akan janji yang terucap

Tak jarang lupa nama saudara

Jangan terlalu menyalahkan

Jika ada orang yang kelupaan

Itu hal wajar

Kecuali sudah jadi kebiasaan

Lupa bisa jadi berkah

Kita tak selalu ingat hati yang lara

Kita tak ingat lagi sakitnya linu di gigi

Kita tak selalu ingat rasanya dikhianati

Bayangkan jika kita tak lupa

Ingat sakit hati setiap hari

Ingat hinaan cacian orang yang kita benci

Pastilah tak nyaman hidup ini

Penuh amarah, dendam dan dengki

Memang lupa itu manusiawi

Tapi jangan sekali-kali

Lupa pada sang ilahi

Lupa di rumah ada sang istri

Bisa gawat nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun