Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kampung Biru Arema

4 November 2017   10:54 Diperbarui: 4 November 2017   11:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung biru Arema

Warna biru jadi penanda

Di genteng dan tembok dengan warna yang sama

Digarap serius puluhan pekerja

Kini tiga kampong penuh warna

Warna-warni kampong pertama

Kampung Tridi menyusul disampingnya

Kampung biru Arema jadi yang termuda

Kampung tematik itu

Menarik banyak pengunjung

Menghapus kampong yang kumuh

Mengangkat ekonomi yang dulu lesu

Kampung inovasi tiada henti

Tak peduli lokasi di pinggir kali

Kampong kumuh telah bertranformasi

Jadi kupu-kupu indah berwarna-warni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun