Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Layang-layang Ku

15 Juli 2017   22:21 Diperbarui: 15 Juli 2017   22:38 4037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari mufatismaqdum.wordpress.com

Kuambil uang di kamar

Kubelikan layang-layang

Ke toko bawa uang lima ribuan

Dapat dua layang-layang

Bermain kita ke taman ...

bersama teman-teman

Wajah senang berubah jadi muram

Taman dibuat parkiran

Akhirnya pulang ke rumah

Dengan wajah tidak senang

Layang-layang tak jadi dikibarkan

Tidak ada tanah lapang

Ku masuk.... ke kamar....

Akhirnya main PS-an

Hp dan laptop jadi pelampiasan

Sendiri tak ada teman

Catatan anak sekarang, nasib yang membuat mereka suka mainan Hp dan laptop karena lingkungan yang tak lagi ramah dengan anak. Puisi terinspirasi dan sesuai dengan lagu anak layang-layang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun