Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Balita Kok Mata Duitan

15 Juli 2017   12:09 Diperbarui: 15 Juli 2017   12:22 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balita mata duitan, itu kata-kata yang masing terngiang saat lebaran kemarin. Kalimat ini muncul karena memang banyak balita yang memiliki kebiasaan yang sama saat lebaran. Lucunya mereka banyak yang tak mau saat diajak salaman atau digendong, namun saat ada orang yang memberikan uang langsung saja diterima. Itulah yang membuat orang menyebut balita mata duitan.

Benarkah balita atau anak kecil sudah memiliki sikap mata duitan? Padahal mata duitan bukanlah sikap yang baik, apalagi masih anak-anak. Menurut saya ada beberapa alasan yang membuat banyak anak kecil yang berperilaku seperti itu;

Pertama, uang memiliki corak yang menarik bagi anak-anak. Uang sekarang memiliki warna yang bermacam ada merah, biru, hijau, ungu, coklat dan perak. Tentu bermacam warna ini menarik hati sang anak, dan rasa penasaran membuat mereka mengambil uang yang diberikan kepada mereka. Apakah mata duitan? Jelas tidak, mereka hanya senang bermain, saat bosan banyak anak yang meninggalkan uang tersebut. Saat itulah rezeki orang tua dating.hehehe

Kedua, sudah di doktrin orang tua. Doktrin bukanlah hal yang negatif yaa... biasanya anak sudah sering diberi tahu orang tuanya agar menerima pemberian orang lain. Jelas tujuannya agar yang member merasa senang karena si anak mau menerimanya, bukan karena mata duitan loo yaa..

Ketiga, mulai tahu fungsi uang. Bagi balita yang sudah mulai besar pasti sudah paham dengan kegunaan uang, biasanya anak seperti ini cukup perhitungan berapapun uang yang diterima saat lebaran dia akan hafal walaupun disimpan oleh orang tuanya. Pasti mereka akan menagih uang itu saat mau beli sesuatu, kan uang ku ma itu... alasan si anak.

Jadi intinya orang tua tetap harus mengawasi dan memberi pemahaman anak tentang uang, jangan sampai tumbuh jiwa mata duitan pada anak.terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun