Jadikanlah ia penyejuk mata, karena Allah telah meridhainya dan menjadikannya pemimpin dan teladan kita.
Kedua, mencintainya setelah cinta kepada Allah, jadikanlah ia orang yang lebih dicintai daripada diri, keluarga, anak, orang tua, dan manusia seluruhnya.
 Janganlah mendahulukan cinta kepada diri, anak-anak, ibu, istri, atau makhluk yang lain di atas cinta kepada Rasulullah SAW.
Ketiga, berhukumlah pada ucapannya, tunduk pada aturannya, dan menerima terhadap apa yang dibawa oleh syara' dan kitab dan sunnah.Â
Janganlah mendahulukan ucapan seseorang di atas ucapannya, setiap orang bisa diambil dan ditinggalkan ucapannya kecuali Rasulullah SAW.
Keempat, menyebarkan dakwah, sunnah, dan jalan hidupnya, berupa nasihat, fatwa, khutbah, pengajaran, dan karyanya.Â
Membela agama, syariat, dan sunnahnya walaupun terasa menyakitkan.Â
Ajaklah manusia kepadanya dengan hikmah, kelembutan, dan perdebatan yang baik, supaya menjadi penolong agamanya dan pengikut jalannya.
Kelima, tidak ghulu atau berlebihan dengannya. Sebagian orang pergi ke kuburannya.Â
Berdoa minta kesembuhan dan kesehatan, atau supaya diangkat kesulitannya, atau menengadahkan tangannya untuk memohon rezeki dan pertolongan.Â
Mereka lupa bahwa penolong, pemberi kesembuhan, kecukupan rezeki, dan yang memberi kekuatan hanya Allah yang Mahatunggal.