Untuk memperbaiki kebobrokan akhlak itulah Muhammad SAW diutus ke tanah Arab. Beliau bersabda, "innamaa bu'itstu li-utammima makaarimal akhlaaq." Artinya, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.Â
Allah pun memuji keluhuran akhlak beliau sebagaimana tergambar dalam QS Â Al-Qalam ayat 4 yang artinya, "Sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur."
Bertabur kisah tentang keluhuran akhlak Nabi Muhammad SAW. Â Dari Anas bin Malik ra. beliau berkata, "Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lalu dia kencing di salah satu sisi masjid.Â
Lalu para sahabat ketika itu meneriakinya dan berkeinginan untuk mencegahnya, namun Rasulullah SAW dengan  penuh bijaksana bersabda, "Jangan kalian putuskan kencingnya!" Maka ketika orang tersebut selesai dari kencingnya, Nabi menyuruh agar tempat yang terkena air kencing itu disiram dengan seember air, lalu memanggil orang Badui tadi dan bersabda kepadanya, "Sesungguhnya masjid ini tidak layak untuk membuang kotoran di dalamnya, namun ia dipersiapkan untuk sholat dan membaca Al Qur'an dan dzikrullah." (HR. Bukhari Muslim).Â
Dalam riwayat Imam bin Hambal, orang Badui itu berkata : "Ya Allah, sayangilah saya dan Muhammad, dan janganlah engkau sayangi seorang pun."
Rasulullah SAW dihadapkan pada kepedihan, ketabahan, kesabaran, dan ujian agar menjadi teladan bagi manusia.Â
Rasulullah SAW pernah patah gigi depannya, kepalanya terluka, terjatuh dari kudanya, kehormatan dan keluhurannya terlukai dan dihina, para sahabatnya dibunuh, dan menderita di perang Uhud.
Namun, semua itu merupakan jalan untuk meninggikan kedudukan yang dipilih Allah untuknya.
(Rawa'i Sirah, 'Aidh Al-Qarni) Itulah gambaran sisi manusiawi seorang Muhammad SAW yang bisa mengalami peristiwa sebagaimana yang dialami seorang manusia biasa. (QS Al-Kahfi : 110)
Lalu, apa yang harus kita teladani dari sosok manusia mulia penutup nabi dan rasul itu ? Menurut Dr. 'Aidh Al-Qarni, ada enam aspek yang harus kita teladani dari Rasulullah SAW yang merupakan hak-hak beliau dari umatnya.Â
Pertama, mengamalkan sunnahnya, menjadikannya sebagai imam dan teladan dalam setiap amal ibadah, muamalah, jual-beli, akhlak, dan tingkah lakunya.Â