Mohon tunggu...
Hamdi Akhsan
Hamdi Akhsan Mohon Tunggu... -

Penyampai aspirasi pribadi, pemuda yang insyaallah akan membangun bangsa ini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir Kehidupan

4 September 2011   15:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musafir Kehidupan I Tahun-tahun panjang telah hamba lalui. Tangis dan tawa akrab dalam ramai dan sepi. Duka dan bahagia menjadi  permainan  hari-hari. Menunggu  datang waktu nyawa di jasad berhenti. Kematian yang ditakuti para pendurhaka pasti datang. Tak peduli  masanya  tiba di hari pagi  ataupun petang. Mengejar para makhluk dimanapun bumi  terbentang. Tak dapat dihalangi dengan tentara ataupun pedang. II Terdengar kabar sahabat yang dipanggil lebih dahulu. Berpindah ke  negeri  sepi diapit  oleh nisan batu. Berada disana  menunggu datangakhir waktu. Sebagaimana kelak tiap insan akan menuju. Tinggallah semua kemegahan beserta harta. Tinggal pula semua yang disayang dan dicinta. Tinggallah ampunan dan kasih Ilahi yang dipinta. Dengan pilihan akan  berbahagia  atau menderita. III Musafir, perjalanan waktumu kini telah senja. Bersiap untuk pulang  bagai anak rindukan bunda. Rapihkan bekal untuk menghadap pada Sang Pencipta. Menunggu datangnya  pengadilan sebagai seorang hamba. Betapa sejarah  telah beberkan banyak pelajaran berharga. Tentang  balasan para  pencinta dan  para pendurhaka. Apakah memilih kenikmatan duniawi berujung murka. Ataukah jalan para hamba yang berujung bahagia. IV Hidup, bukanlah mekanisme jasad organik semata. Bukan pula keimanan yang hanya sebatas kata-kata. Butuh pembuktian prilaku dan manifestasi yang nyata. Agar kelak tiada sesal di saat bangkit di Padang nan rata. Musafir, hidup ini adalah sebuah kefanaan dan kebinasaan. Sekuat apapun jasad insani  akan alami pembusukan. Kembali menjadi tanah  sebagaimana difirmankan. Moga diberi kasih dan ampunan sesuai harapan. Al Faqiir Hamdi Akhsan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun