Apalagi nelayan cantrang tersebut berada di provinsi yang disebut-sebut sebagai penentu kemenangan yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.Â
Dalam hal ini, kubu Jokowi-Ma'ruf seharusnya tidak membiarkan hal tersebut. Harus ada strategi yang efektif untuk dapat merebut kembali suara nelayan cantrang.Â
Misalnya dengan adanya pihak lain dalam kubu petahana yang membela cantrang. Jika selain itu, maka kubu petahana bisa memilih melewatkan suara nelayan cantrang dan tetap mendukung Susi. Dengan memanfaatkan kepopulerannya sebagai menteri yang anti kapal asing melalui program pengeboman dan penenggelamannya.
Adapun kubu Prabowo-Sandi dapat leluasa meraup suara nelayan cantrang dengan mengakomodir keluhan-keluhan mereka. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah, akan ada pelabelan kubu ini sebagai pihak yang tidak peduli terhadap lingkungan utamanya ekosistem terumbu karang.Â
Secara otomatis masyarakat umum, para aktivis maupun pemerhati lingkungan yang sejalan dengan kebijakan Susi tak akan melabuhkan pilihannya kepada capres-cawapres nomor urut 2.Â
Selanjutnya, tinggal kecermatan kedua kubu untuk memilih sikap yang dianggap paling menguntungkan berdasarkan perhitungan mereka. Hasil akhirnya tentu akan menentukan karir politik bagi Sandi maupun Susi. Melihat pilpres yang sudah kurang dari sebulan, rasanya besar kemungkinan kubu Sandi yang akan berhasil meraup suara nelayan cantrang. Jadi, manakah yang bakal menang menurutmu?
Sumber:
1. Kenali Cantrang, Alat Tangkap Ikan yang Dilarang (Kominfo.go.id, 31/05/2017), diakses pada 26/03/2019
2. Janji Legalkan Cantrang, Menteri Susi: Sandi Pemimpin yang Tak Memiliki Visi (Tagar.id, 23/03/2019), diakses pada 26/03/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H