Kawasan hutan mangrove juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata dan telah banyak terdapat pariwisata yang menawarkan pemandangan hutan mangrove di Indonesia.
Kelima : Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai sarana praktik lapangan untuk sejumlah penelitian yang berkaitan dengan kelautan, perikanan dan bahkan kimia. Banyak peneliti yang menjadikan hutan mangrove sebagai objek penelitian.
Siapa pencetusnyaÂ
Menelusuri Keberadaan objek Wisata Mangrove Kedatim ini digagas oleh para pemuda desa setempat. Dan cikalbakalnya dari grup WhatsApp "Desa Wisata Kedatim" pada tahun 2016. Lalu, awal tahun 2017 Pokmaswas Reng Paseser terbentuk. "Baru bulan Agustus [2017] kami bisa melakukan penanaman mangrove dari swadaya. Bibit beli sendiri ke Pamekasan," terang Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser, Fadel Abu Aufa, pada PortalMadura.Com, Rabu (2/6/2021). Bersama pemuda desa lainnya, ia terus berusaha menjaga keberadaan tanaman mangrove. Hasilnya, selama tahun 2018 hingga 2019 mendapat sentuhan dari Pemrpov Jatim sebanyak 100 ribu bibit pohon mangrove.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H