- Mencari Autensitas Dalam Dinamika Zaman -Karya Prof.Dr. Ahmad Syafi’ie Maarif
Di tengah gemuruh badai krisis di tanah air, Buya Syafi’ie seakan tak pernah merasa lelah untuk terus mencari “embun yang bening dan seju”. Ia percaya bahwa badai krisis yang melanda bangsa Indonesia pasti seakan berlalu. Dan, melalui tulisan-tulisannya di buku ini, ia mengungkapkan pencariannya secara gambling dan kritis.
Bagi Buya Syafi’ie buku ini sejatinya juga menjadi bagian dari kesaksian-kesaksian seorang anak bangsa atas realitas di negerinya. Dalam kesaksiannya ia menuturkan banyak hal: dari masalah agama, budaya ekonomi hingga politik. Dan ia berharap bahwa kesaksian itu dapat membangkitkan bansa yang sedang mati suri agar segera siuman.
Buku yang berjudul “Mencari Autensitas dalam Dinamika Zaman” merupakan Kumpulan artikel Buya syafi’ie yang dimuat di berbagai Koran baik Daerah maupun Nasional. Buku yang hadir di hadapan anda ini di setting dengan bentuk yang sangat apik . didalamnya terdiri dari empat bagian.
Bagian I : yaitu Autensitas Agama Untuk kemanusian yang didalam terdiri dari 6 judul yang semuanya saling berkaitan satu sama lainnya. Bagian II : Artikulasi Nilai Islam dalam Politik, yang terdiri dari 8 Judul tulisan, diantaranya Etika Qur’ani dalam Berpolitik. Bagian III Bercermin Dalam kegalauan Bangsa, yang terdiri dari 8 judul. Bagian Ke IV, Membangun Tanah Harapan Indonesia, yang terdiri dari 10 Tulisan, seperti Bung Hatta : Integritas Pribadi Yang Luar Biasa.
Didalam buku tersebut syafi’ie mencita-citakan sebuah Indonesia yang egaliter secara sosial, Ekonomi dan Politik, serta betul-betul demokratis. Pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat melalui pemilihan umum yang free an fair , bebas dan tidak berpihak. Lembaga pemilu harus didukung oleh lembaga pemerintah lain, khususnya kehakiman yang mandiri, dan lembaga non pemerintah , seperti Partai , organisasi Masyarakat , dan pers yang bebas pula.
Profil Penulis
Ahmad Syafi’ie Maarif merupakan sosok Ulama’ Ilmuwan, dan pendidik Indonesia yang lahir di Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatra Barat , Pada 31 Mei 1935. Ia pernah menjabat ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Presiden Word Conference on Religion For Peace (WCRP) , dan pendiri ma’arif Institute.
Selanjutnya, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini pun meneruskan mendalami ilmu sejarahnya dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Ohio, Amerika Serikat. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, Amerika Serikat , dengan disertasi, “Islam as The Of State : Studi Of The Islamic Political Ideas as Reflected ind the Counsistent Assembly Debates In Indonesia”.
Kelebihan Buku
- Susunan katanya begitu koheren antar paragrap sehingga mudah di pahami.
- Pengklasifikasian pada bagian I sampai IV sesuai dengan tema yang diusung.
- Bahasanya yang tidak terlalu sulit membuat pembacanya betah untuk menamatkan buku ini.
- Isi buku merupakan fakta nyata yang digambarkan dengan gamlang bahkan di selipkan beberapa pandangan tokoh.l
Kelemahan
- Sebenarnya tidak ada yang perlu dikritisi, Namun ada satu halaman yang salah dalam penulisan, pada halaman 55 pada Bagian I dengan Judul “Membangun Rumah Ukhuwah Imaniyah” pada paragrap pertama seharusnya di tulis “satu” namun ditulis “saru”. sebenarnya kesalahan tersebut tidak merubah terhadap esensi makna dari ide pemikirannya beliau.
- ISLAM KONSTITUSIONALISME , DAN PLURALISME, Memperkuat Fondasi Kebangsaan & Merawat Relasi Kebinekaan- Karya Prof. Dr. H. Faisal Ismail, MA.
Buku Kumpulan Karangan ini diberi judul Islam, Konstitusionalisme, dan Pluralisme; memperkuat Fondasi Kebangsaan merawat Relasi Kebhinekaan. Karangan karangan yang terangkum di dalamnya berasal dari karya yang pernah di muat di surat kabar, Majalah dan makalah yang dipersantasikan oleh beliau, baik di forum diskusi maupun diberbagai seminar.
Selain itu ada pula beberapa artikel yang belum di publikasikan, tema yang terkandung dalam buku kumpulan karangan ini sangat variatif , sesuai isu-isu yang muncul dan menjadi perhatian penulis.
Buku kumpulan karangan ini berisi 60 artikel dan dibagi menjadi enam bagian. Bagian I yang bertajuk “Kesatuan, Keberagamaan dan Keindonesiaan”, antara lain mengulas tentang nasionalisme, konstitusionalisme dan Multikulturalisme dalam bingkai keindonesiaan serta sinergitas agama dan Negara dalam memperkuat nasionalisme, konstitusionalisme dan pluralism.
Selanjutnya tema-tema yang berkaitan dengan politik, pemerintahan dan kenegaraan dipaparkan dalam bagian ke II . pengklasifikasian tajuk bersangkut paut dengan tema peranan universitas dan kaum cendekiawan dalam menyukseskan program dan tujuan pembangunan nasional.
Menurut penulis pengelompokan sebuah (atau beberapa) artikel ke dalam bagian–bagian tertentu berdasarkan isu dan tema yang menurut pertimbangan beliau berkaitan- berdekatan. Namun bisa jadi sebuah (atau beberapa) artikel tersebut dikelompokkan ke dalam bagian lain karena isu-isu kebangsaan, kenegaraan, keagamaan, keumatan , politik dan sosial-budaya sangat bersentuhan satu sama lain.
Biografi Penulis
Prof . Dr. Faisal Ismail, MA. Menamatkan pendidikan formalnya di sekolah rakyat negeri prenduan, Sumenep (1959); pendidikan guru agama negeri Pamekasan (1963); pendidikan Hakim Islam Negeri Yogyakarta (1966); Program S-1 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri ( IAIN; Sekarang UIN/ Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta (1973); Program M.A. di Departemen t of Middle East Languages and Cultures, Columbia University, New York , Amerika Serikat (1988).
Ia tercatat sebagai doktor dan professor pertama di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga. Sejak 1977 ia mengajar di fakultasnya sebagai guru besar, ia mengajar pula di Program Pasca Sarjana (PPs) UIN Sunan Kalijaga; PPs Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta; PPs Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (1996-1999); PPs Teologia Universitas Sanata Darma Yogyakarta (1997-1999);
Ia banyak menulis artikel opini di Koran Jakarta dan daerah. Buku-Buku yang telah diterbitkan antara lain (1) Islam, Doktrin dan Isu-isu Kontemporer; (2) Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (7-13M); (3) Panorama Sejarah Islam dan Politik di Indonesia: Sebuah Studi Komprehensif; (4) Islam yang Produktif: Titik Temu Visi Keumatan dan Kebangsaan. (5)Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis Analisis Historis; (6) Dinamika Kerukunan Antarumat Beragama; (7) Paradigma Pendidikan Islam: Anaslisis Historis, Kebijakan, dan Keilmuan.
Kelebihan Buku ini
- Dari berbagai artikel yang dibukukan ini sangat enak dibaca, karena singkronisasi perkata bahkan ketersambungan anak kalimat baik ide pokok dan jabarannya tidak berserakan, hingga paragrapnya terjalin dengan rapid.
- Uraian dan pembahasannya singkat – padat karena melihat kolom opini di berbagai media cetak membatasi panjang karangan mulai dari batas minimal 600 kata hingga 1000 kata.
Kekurangan Buku ini
- Setelah menelusuri dari kata pengantar hingga penutup, dengan meneliti lembar perlembar- kata perkata hingga halaman ke 357, pembaca tidak menemukan kesalahan baik berupa kesalahan dalam penulisan dan lainnya. apakah karena keterbatasan pembaca sehingga tidak mendapatkan kesahalan ataupun memang tidak ada kesalahan sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H