Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Halaman Depan

7 Juli 2024   08:38 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di halaman depan

Ada masa kecil yang tumbuh di balik kanopi pohon nangka

Ia tidak akan menghilang meskipun dewasa membersamainya saat ini

Di halaman depan

Ada sorak-sorai menggema menyusuri kali kecil

Air yang jernih menjadi saksi cinta kasih masa kanak-kanak

Di halaman depan

Segerombolan kunang-kunang menyusuri rerimbunan memori kenakalan

Pendaran akibat luciferase mengingatkan kehangatan api unggun ketika listrik padam

Di halaman depan

Trauma adakalanya menggores luka

Akibat tamu tak diundang menyulut ketakutan

Di halaman depan

Ada minuman favorit ketika peluh beradu marah selepas sekolah

Kelapa muda dengan kenikmatan melebihi sprite atau cola bersoda

Aku ingat.. 

Di situlah salah satu temanku terjun bebas

Ketakutan melihat parang dari si bibik

Kekonyolan yang membawa gelak tawa

Di halaman depan

Di situlah cerita-cerita terkadang tidak akan mampu terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun