Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mekar

29 Mei 2024   23:16 Diperbarui: 30 Mei 2024   02:32 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meskipun angin bising berembus

Jangan cabut akar mawar dari bumi

Biarkan ia beristirahat sejenak

Bergulung bersama butir-butir harapan

Supaya ia mekar menyapa embun pagi

Hujan mungkin tidak menyapanya petang ini

Sinar matahari telah redup bersembunyi menyelami lautan

Walaupun tiada yang hendak berbagi

Sampai-sampai cahaya rembulan enggan menjamah

Biarkan ia menikmati suara jiwa

Agar mekar tanpa berharap pamrih ataupun pujian

Tidak ada kata tidak mungkin

Karena ketidakmungkinan juga salah satu sebuah kemungkinan

Maka biarlah ia bergelayut dalam harmoni batinnya

Dan mekar bersama orkestra wangi

Ya, mekar dalam senyuman semesta


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun