Aksi tolak booster syarat mudik sedang riuh di jagad maya setelah Presiden Jokowi mengumumkan syarat mudik pada Rabu, (23/03/2022) kemarin.
Persiden Jokowi menjelaskan syarat mudik tanpa tes antigen dan PCR harus sudah vaksin kedua disertai booster. Sedangkan bagi calon pemudik yang belum booster tapi sudah dua kali vaksin, dibolehkan mudik dengan syarat negatif tes antigen. Terakhir, bagi yang menerima vaksin baru satu kali, diwajibkan melampirkan bukti negatif tes PCR. Persyaratan yang diumumkan itu menyebabkan tidak bolehnya mudik bagi yang belum vaksin sama sekali, kecuali balita.
Sementara untuk tarawih masih diperbolehkan. Asalkan tetap patuh pada protokol kesehatan. Jamaah wajib mengenakan masker di masjid.
Persyaratan ini menuai respon penolakan dari masyarakat. Aksi tolak booster syarat mudik berseliweran di media sosial. Salah satu alasan utama penolakan itu adalah tidak disyaratkannya booster bagi penonton MotoGp di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dimana even ini berskala internasional yang berarti penonton dan peserta datang dari berbagai belahan dunia.
Netizen membandingkan aturan MotoGp tersebut dengan aturan mudik lebaran. Aturan tersebut dinilai tidak adil dan mendiskriminasi umat muslim.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan pergerakan di saat mudik lebih masif daripada gelaran MotoGp Mandalika, sehingga dibutuhkan kontrol yang lebih ketat.
Menurut saya, tidak ada salahnya kali ini sebaiknya mengalah dan segera melakukan vaksin booster. Meskipun di dalam hati ada terbersit ketidaknyamanan dan perasaan didiskriminasi. Toh, tidak ada ruginya dan malah sebaliknya, bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap covid-19. Anggap saja vaksin ini kado spesial untuk umat muslim jelang ramadan.
Masih ada waktu satu pekan sebelum ramadan tiba. Yuk, kita mengalah. Serbu pusat kesehatan penyelenggara vaksin terdekat. Kalau habis jangan pulang sampai vaksin datang, hehe.
Bacaan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H