Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Hujan Tanpa Jeda

4 Februari 2022   06:56 Diperbarui: 4 Februari 2022   06:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemercik air mulai senyap
Tapi dingin merayap
Hujan tanpa jeda
Di dada

Sumbang pohon tumbang
Telinga-telinga tuli
Meskipun mata membelalak

Atap roboh
Ditimpa timbunan rupiah
Harta melimpah
Semusim hilang
Tangis pecah periuk kosong

Tikus-tikus mengiba
Sandiwara ala telenovela
Diskon besar
Satu putaran bebas

Langit cerah memerah
Namun...
Terasa hujan
Tanpa jeda

Luapan air mata
Membanjiri kota dan desa
Merah seperti darah

Hujan,
Benar-benar tanpa jeda
Di dada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun