Gemercik air mulai senyap
Tapi dingin merayap
Hujan tanpa jeda
Di dada
Sumbang pohon tumbang
Telinga-telinga tuli
Meskipun mata membelalak
Atap roboh
Ditimpa timbunan rupiah
Harta melimpah
Semusim hilang
Tangis pecah periuk kosong
Tikus-tikus mengiba
Sandiwara ala telenovela
Diskon besar
Satu putaran bebas
Langit cerah memerah
Namun...
Terasa hujan
Tanpa jeda
Luapan air mata
Membanjiri kota dan desa
Merah seperti darah
Hujan,
Benar-benar tanpa jeda
Di dada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!