Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Membisu

29 Januari 2021   22:46 Diperbarui: 29 Januari 2021   23:16 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com via kumparan.com

Hari-hari masih berlarian. Namun mana manusia dan mana hewan sudah tak mampu dibedakan. Ada sesuatu yang larut dalam jiwa-jiwa. Seperti tanah humus yang disapu banjir, hilang tergerus arus. Gelombang datang menerjang berkecamuk dalam batin. Tangan-tangan bergemuruh, memecah amuk, jemari menyulut api dalam dunia algoritma. Membisu tapi menderu.

Bayang-bayang selepas subuh berpamitan pada mata yang jatuh di layar persegi panjang. Tidak sadar seiring jari-jari yang mengelus noktah-noktah cahaya. Kembali, pada pagi yang membisu. Pandangan dan perhatian terus berlarian mengejar dunia digital. Lesu membisu bersama hati membatu.

Mulut-mulut bungkam dijejali sulap yang menguras tangis. Meringis digilas anjing-anjing jalanan yang kerap menjilati sampah dan kotoran. Semua kompak membisu. Dalam putaran pagi yang pilu. Muka sendu dilabeli penipu. Wajah penipu digambar bak pahlawan. Gagah berani. Hanya berani berlindung pada tanah-tanah yang dijilati. Sampai lidah-lidah penuh nanah.

Pagi yang membisu pun tak mampu menjadi saksi. Menyaksikan saja sudah cukup membuatnya teriak, terisak, air mata banjir berlabuh di dermaga bisu. Bungkam dalam sayatan luka yang meronta meminta balas dendam. Kaku terpaku pasung rantai-rantai di berbagai arah mata angin.

Kesadaran digilas kata-kata runcing menohok. Tabiat kemanusiaan menguap melarikan diri dari tubuh yang kesetanan. Kepala-kepala jahil memecah dan merobek peta nusantara yang penuh cinta. Namun semua enggan berkata-kata. Bersama pagi yang terus membisu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun