Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Saja

27 Januari 2021   13:52 Diperbarui: 27 Januari 2021   13:59 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan bebatuan lapuk bersama padatnya lumut
Biarkan besi berkarat disirami hujan
Pastilah tempat kita berpijak tidak akan berubah
Kau di seberang dan aku di sini
Sudah pasti tak kan mampu melampaui sekat pada dinding-dinding otak

Biarkan saja semua tak sama
Bila pun seragam kan membuat penat
Bagaimana mungkin timbul irama
Jika nada hanya satu
Ya, biarkan suara-suara penuh warna

Akan kubiarkan
Perasaanku jatuh cinta, pada apa yang kau benci
Agar kau bebas mencintai, apa yang kubenci
Biarkan kucaci yang kau sukai
Supaya aku tetap sukai, apa yang kau caci
Bukankah itu hidup?

Kau tetap dengan berhalamu
Namun kuhapus segala sesuatu yang berusaha menjadi berhala di hadapanku
Seperti nabi ibrahim menghancurkan patung-patung
Dan para raja murka nestapa
Bukankah itu indah?

Biarkan saja
Meskipun halaman lama mengering tanpa hujan
Biarpun burung-burung tak lagi hinggap sekedar menjatuhkan bebijian dan mampir tuk berkicau
Ya, biarkan saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun