Biarkan bebatuan lapuk bersama padatnya lumut
Biarkan besi berkarat disirami hujan
Pastilah tempat kita berpijak tidak akan berubah
Kau di seberang dan aku di sini
Sudah pasti tak kan mampu melampaui sekat pada dinding-dinding otak
Biarkan saja semua tak sama
Bila pun seragam kan membuat penat
Bagaimana mungkin timbul irama
Jika nada hanya satu
Ya, biarkan suara-suara penuh warna
Akan kubiarkan
Perasaanku jatuh cinta, pada apa yang kau benci
Agar kau bebas mencintai, apa yang kubenci
Biarkan kucaci yang kau sukai
Supaya aku tetap sukai, apa yang kau caci
Bukankah itu hidup?
Kau tetap dengan berhalamu
Namun kuhapus segala sesuatu yang berusaha menjadi berhala di hadapanku
Seperti nabi ibrahim menghancurkan patung-patung
Dan para raja murka nestapa
Bukankah itu indah?
Biarkan saja
Meskipun halaman lama mengering tanpa hujan
Biarpun burung-burung tak lagi hinggap sekedar menjatuhkan bebijian dan mampir tuk berkicau
Ya, biarkan saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H