Anak Kecil itu tertawa lepas. Melihat cyborg pembelian ayah dan bundanya menari menyapu tumpahan susu. Orang tuanya mana sempat mengepel lantai dikotori susu yang ia tumpahkan.
Cyborg itu cekatan membersihkan kotoran di popok. Anak kecil riang gembira karena disangkanya sebuah atraksi luar biasa. Ketika lapar, cyborg pandai membuat susu dan bubur. Anak kecil itu tumbuh dengan gizi tercukupi.
Anak kecil itu menangis ketika cyborg dimatikan dan disimpan di lemari. Ia ingin tidur malam bersamanya, seperti siang yang mereka habiskan berdua.
Cyborg itu telah menyulam kasih sayang kepada si kecil. Dan anak manusia itu menyangka dirinya adalah cyborg juga. Di malam hari ia meminta ayah bunda untuk mematikan tombol power di punggung. Kemudian disimpan di lemari bersama cyborg pengasuhnya.
Dan waktu terus berjalan. Anak kecil tumbuh remaja. Ia tidak pernah menggunakan kasur untuk tidur. Seperti kebiasaan sejak kecil. Ia tekan tombol off di punggung cyborg. Diletakkan di dalam lemari. Ia masuk bersama. Kemudian menekan tombol off di punggung sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H