Janji itu meluncur sebatas gelombang dan menghilang
Rupanya ia menubruk sekat khayalan dan tidak bisa keluar ke alam nyata
Ialah angan-angan kosong
Lebih berbahaya daripada pepesan kosong
Karena dikelilingi halusinasi memabukkan.
Janji itu pernah menggoda gendang telinga
Membuat dada bedegup kencang
Dan dengan lantang meneriakkan sorak sorai euforia
Memenuhi dunia dalam berita
Namun semuanya menjadi basi, berjamur, berdatangan belatung.
Janji itu dibayar janji lain
Berulang-ulang sampai tidak tampak mana janji dan mana halusinasi
Ia yang memberi janji, terus saja naik ke puncak singgasana megah
Yang di bawahnya tampak lapuk dan pincang
Ketidakseimbangan itu, rupanya diganjal dengan menyelipkan nasib manusia
Diselipkan dengan menekuk punggungnya sampai merunduk
Rintihannya disumpal sedalam-dalam sumpalan
Hampir-hampir tembus ke kerongkongan.
Tidak ada lagi nyali menagih janji
Hanya benalu, beberapa burung gagak, serigala-serigala, dan beberapa anjing liar yang mencari makan dari muntahan-muntahan yang tercecer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H