Tuan,
Ladang inilah tempat kami menyambung hidup
Di mana susah dan senang tertanam dan berakar
Sampai tuan bertandang ke gubuk-gubuk ini
Suguhan demi suguhan tidak putus menghadiahi kepolosanmu
Tanpa tahu
Taring tuan tumbuh
Sedikit demi sedikit
Dan kami terjepit
Aku dan penduduk desa lain
Telah beranjak
Menjadi tamu di rumah sendiri
Membungkuk di hadapan tuan
Yang kini menggenggam kuasa
Sesal dan tangis menyayat rongga dada
Marah dan amuk, itulah yang tuan mau
Menggiring, menjerumuskan
Ke kubangan ketersiksaan
Aku dan penduduk desa yang selalu apa adanya
Tuan kemas bak penyamun berwatak  keji
Sampai tuan puas merampas isi hati dan isi bumi kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H