Melalui dua ayat ini, jelas Tuhan telah menutup penglihatan dan membelenggu para kafir qurais yang melakukan pengepungan kediaman nabi Muhammad. Mungkin keajaiban inilah yang juga terjadi ketika semua masyarakat Jawa Timur membaca surah yasin dan ayat kursi ketika perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Para penjajah dibelenggu dan tidak mampu melihat keberadaan pejuang Indonesia. Dengan begitu, sungguh mudah untuk membantai habis tentara penjajah tersebut.
Di dalam pidatonya, prof Roeslan sempat berseloroh. Masyarakat sekarang sudah lupa bagaimana membaca surah yasin dan ayat kursi. Karena disibukkan dengan cari kursi (kekuasaan).
Dari diskusi ini terungkaplah begitu besar sumbangsih islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia maupun mempertahankannya. Sebagai penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak lepas dari nilai-nilai Pancasila, sudah seharusnya kita melek sejarah dan tidak melupakannya begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H