Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islamofobia dan Setengah Hati Menumpas "Makar" Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire?

26 Januari 2020   09:38 Diperbarui: 26 Januari 2020   10:16 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke mana Badan Intelijen Negara?
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan mengaku sudah mengendus keberadaan Keraton agung sejagat. Lalu kemana BIN selama ini? Mengapa tidak segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemda Jateng? Supaya tidak perlu ada klaim dan kegiatan yang meresahkan masyarakat seperti yang dilakukan kerajaan-kerajaan ini.

Kedaulatan negara adalah taruhannya apabila kelompok-kelompok yang mengklaim sebagai raja dan mempunyai kerajaan dibiarkan berlarut-larut.

Mengkritisi Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil: "Hanya Lucu-lucuan untuk hiburan rakyat?"
Ada yang aneh dengan jalan pikiran Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Kasus yang oleh Kepolisian dimasukkan dalam kategori penipuan ini dianggap lucu-lucuan dan hiburan untuk rakyat. Apakah iya, kasus ini kita anggap seperti ketoprak humor atau acara andre dan sule? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah sampai mengkritisi Gubernur dari PDI-P tersebut.

"Mohon maaf pak gubernur, ini bukan lucu-lucuan. Ini kriminal murni," ujar Kombes Budi Haryanto di acara ILC beberapa waktu lalu.

Lain halnya dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kang emil menganggap kemunculan kerajaan-kerajaan ini sebagai orang-orang stres.

"Banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme sejarah."

Apa yang dikatakan kang emil mungkin saja benar, rakyat sudah frustasi dengan keadaan sosial ekonomi saat ini. Akan tetapi, munculnya sebuah kerajaan di dalam sebuah negara tidak boleh dianggap enteng hanya dengan mengatakan itu dibangun oleh orang-orang stres. Kalau pun memang bermunculan kerajaan-kerajaan yang diawali dengan stres, frustasi dengan keadaan sosial ekonomi, ini berbahaya bagi kedaulatan bangsa. Tidak boleh dibiarkan. Meminjam istilah pak Jokowi, semuanya harus digebuk!

Jika Dibiarkan, Bisa Jadi Muncul Klaim Lainnya dan Berpotensi Membahayakan NKRI
Pemerintah baik pusat dan daerah seharusnya tidak membiarkan kemunculan kerajaan-kerajaan ini. Begitu juga dengan penanganannya, jangan sampai setengah hati. Kemunculan kerajaan seperti ini dapat memantik klaim-klaim lainnya di daerah lain nusantara ini. Pada akhirnya akan sangat membahayakan bagi tegak dan langgengnya negara tercinta kita, Indonesia.

Meminjam kata-kata teman NU, NKRI harga mati! Harus benar-benar militan dalam mempertahankan NKRI.

Bacaan:
1/2/3/4/5/6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun