Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menanam Harapan

1 Januari 2020   07:23 Diperbarui: 1 Januari 2020   07:24 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com/ Beh gaz.


Sisa embun di pucuk daun
Mestilah kusyukuri
Bila hari ini masih pucuk, esok kan menjelma batang besar jerih payah karya cipta

Sebagian jatuh ke tanah
Tak perlu disesali
Biarkan berlalu
Menutup pesing lumpur menjadi subur

Kini aroma pagi membuka catatan baru
Ada 365 lembar baru mesti terisi
Suka dan sedih pastilah berlari kejar berganti

Langit cerah tanah merekah
Menanam harapan baru
Biarkan tumbuh
Sirami dengan air kasih sayang
Dan pupuklah dengan semangat pengabdian

Esok kan menjelma padang pepohonan besar
Kan kita petik bunga dan buah
Kebahagiaannya menyusup sampai paru-paru

Belantara karya
Menanti di ujung jalan
Mari bertanam mulai sekarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun