Bersama piring yang kosong
Hujan Kapan bertamu
Ke tanah kami yang merindu
Keringat usang menguap
Berubah menjadi hutang
Hujan kapankah datang
Jika kemari datanglah dengan senyuman
Agar nanti ketika menanam
Padi kami tak tenggelam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!