Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dongeng untuk Penjual Kebenaran

4 Juni 2019   07:44 Diperbarui: 4 Juni 2019   07:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sejarah-negara.com

Pikiran itu tersesat di halaman terbelakang
Penuh jelaga, gelap, pengap dan debu kebodohan
Kau telah menjadi jenius peradaban katamu, kamu adalah kalian
Bukan aku
Kecendekiaan seharga rongsok bekas, murah hampir tak berharga
Pikirmu positif bak spongebob bercelana kotak
Sebenarnya otak itu yang kau taruh di dalam celana kotak, bukan?
Kepalsuan seharga dolar dijual murah dan rupiah menghilang bersama hilangnya kebenaran
Sorak sorai kegembiraan, tak tahukah tanah di bawahmu telah bolong melompong?
Dan kalian, kan terjerembab di lembah sesal tak bermakna
Ini dongeng yang tidak terlalu puitis empat atau enam tahun akan datang
Bekalmu dalam merangkak tersungkur di tebing yang berpasir
Bukan, bukan aku, tapi kalian
Para penggadai kebenaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun