Dan kau biarkan
Sekuntum hari melapuk
Bergerombol
Bersusun-susun
Dan seikat
Telah lapuk
Ditelan geligi kefakiran gairah
Dan kau biarkan setaman hari
Berlabuh dipangkuan kekosongan
Tersulam membisu
Disapu keraguan
Terlalalu pengecut pada semunya prasangka
Sudah sudah...
Sudah jangan lagi ada
Sekuntum hari melapuk kehilangan makna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!