Mohon tunggu...
Hamdani Pasai
Hamdani Pasai Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Guru pemerhati bahasa dan sastra "Sejarah adalah bayangan masa lalu yang selalu mengikuti pejuangnya"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Secangkir Air Mata

12 Oktober 2019   14:38 Diperbarui: 12 Oktober 2019   14:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya Hamdani Mulya

Secangkir air mata

Kutuang dalam gelas warna perak

Tak Sebanding denganmu

Kan tinggalkan suatu kenangan 

Dalam rimba duka

Pendakian Seulawah Aceh, 14 Desember 2005(Dikutip dari buku antologi puisi Sajak Secangkir Air Mata, Hamdani Mulya, 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun