Mohon tunggu...
Hamdani Lubis
Hamdani Lubis Mohon Tunggu... Dosen - Staf pengajar di Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta

Minat di bidang Ekonomi Islam, agama dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Angkringan yang Merajalela

17 September 2021   15:51 Diperbarui: 17 September 2021   15:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejak Covid 19 menimpa Indonesia, banyak pelaku usaha makro dan mikro yang mengalami dampak, terutama para karyawan yang bekerja di bidang produksi dan jasa. sebut saja, produksi makanan alias rumah makan, pemilik konveksi dan pemilik mall mengalami penurunan pendapatan. akibarnya banyak karyawan yang terpaksa di rumahkan. karyawan swasta banyak yang mengalami PHK massal, sementara bandian dana yang dijanjikan pemerintah tidak kunjung datang.  

kondisi inilah yang membuat masyarakat mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, dengan cara menjadi pedagang angkringan. angkringan ini adalah penjual copi, teh dan nasi kucing dengan bermodalkan gerobak dan kopi. rata-rata pendapatan mereka perhari sebesar Rp. 500 ribu, sementara modal mereka sebesar Rp. 250.000. 

Artinya para pelaku usaha kecil angkringan bisa meraup untung sebeasr 50% dari modal. keuntungan ini cukup bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan, apalahi memulai usaha di tengah situasi covid 19. namun tidak sedikit dampak dari merabaknya warung angringan ditengah lingkungan masyarakat. : 

1. banyak pemuda yang tidak mengindahkan waktu

2. Pemandangan di sudut-sudut jalan menjadi kurang pas

3. menimbulkan persaingan antara pedagang

4. pedagang bebas menjual barang, termasuk barnag haram seperti bir 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun